Sidoarjo, Ruang.co.id ā Dengan mata berkaca-kaca, Munjiati (66) berdiri di depan rumah reyot peninggalan almarhum suaminya, mantan pamong desa Sidokumpul.
Selama 26 tahun mengabdi, ia belum pernah merasakan bantuan apapun. Hingga akhirnya, hari itu, sosok yang tak disangkanya datang: Bupati Sidoarjo, Subandi.
Sidak dilakukan oleh Bupati Subandi bersama Kepala Dinas Sosial Misbahul Munir, Dandim 0816 Letkol Inf. Dedyk Wahyu Widodo, BAZNAS Sidoarjo, dan perangkat desa.
Mereka mendatangi tiga rumah warga di Sidoarjo dan Porong yang kondisinya nyaris ambruk: rumah Munjiati, Madekan si tukang becak, dan pasangan Suwandi-Enny Marzuqo.
Dinding lapuk, atap bocor, dan struktur bangunan yang hampir roboh menyambut kedatangan rombongan. Bupati Subandi langsung memberi instruksi tegas.
āKondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan. Pemerintah harus hadir dan bergerak cepat. Tiga rumah ini akan segera masuk dalam program rumah tidak layak huni (RTLH) agar layak, aman, dan nyaman untuk ditempati,ā tegas Subandi usai sidak di Sidokumpul.
Lebih dari sekadar bantuan fisik, bagi Subandi, RTLH adalah simbol kehadiran pemerintah di tengah rakyat kecil.
āRTLH bukan sekadar memperbaiki bangunan, tetapi sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat kecil agar mereka hidup lebih sehat dan sejahtera,ā ungkapnya.
Verifikasi teknis akan segera dilakukan agar proses renovasi bisa dimulai dalam waktu dekat.
āKita akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, dan camat setempat untuk mempercepat proses ini,ā jelasnya.
Bagi Munjiati, kabar itu seperti hadiah tak ternilai.
āSaya tidak menyangka rumah saya bisa direnovasi. Sudah lama saya tinggal di rumah ini dengan kondisi seadanya. Terima kasih banyak kepada Pak Bupati dan Pemerintah Sidoarjo,ā ucapnya sambil menitikkan air mata haru.
Senada dengan itu, Enny Marzuqo pun tak kuasa menahan rasa syukurnya.
āIni seperti mimpi. Selama ini kami hanya bisa berharap, sekarang akhirnya ada harapan. Semoga bantuan ini membawa keberkahan untuk semua,ā katanya penuh harap.
Sidoarjo tak hanya butuh pembangunan infrastruktur, tetapi juga sentuhan kemanusiaan. Dan hari itu, pemerintah hadir tepat di jantung harapan warganya.

