Ruang.co.id – Upaya pencegahan stunting di Indonesia mendapatkan terobosan signifikan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Program edukasi ini secara khusus menyasar wali murid TK Dharma Wanita Persatuan Tropodo dengan fokus pada deteksi dini weight faltering sebagai langkah strategis mencegah stunting sejak dini. Acara yang berlangsung pada Agustus 2025 ini menghadirkan pendekatan innovatif melalui media booklet dan video edukasi yang dirancang khusus untuk pemahaman orang tua. Kamis, (04/9/2025).
Keberhasilan intervensi gizi ini tidak lepas dari kolaborasi multipihak yang melibatkan akademisi, praktisi kesehatan, pemerintah desa, dan institusi pendidikan. Ketua Tim Pengabmas Wisnu Istanto, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa pemahaman tentang gangguan pertumbuhan anak masih sangat minim di kalangan orang tua. Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta perubahan perilaku dalam memantau tumbuh kembang anak secara berkala dan tepat.
Weight faltering merupakan kondisi darurat gizi dimana berat badan anak tidak mengalami kenaikan sesuai dengan standar pertumbuhan WHO. Dalam pemaparannya, Wisnu Istanto menjelaskan bahwa kondisi ini sering terabaikan karena orang tua hanya fokus pada nafsu makan anak tanpa memahami pola pertumbuhan yang ideal. Deteksi dini weight faltering menjadi kunci utama dalam mencegah stunting kronis yang berdampak permanen pada perkembangan kognitif dan fisik anak.
Secara medis, grafik pertumbuhan yang mendatar atau cenderung menurun dalam kurun waktu tertentu menunjukkan adanya masalah gizi yang serius. Kondisi ini biasanya mulai terjadi pada masa pemberian ASI tidak optimal atau ketika MP-ASI yang diberikan tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Pemantauan berkala melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) menjadi instrument penting yang harus dikuasai oleh setiap orang tua.
Pemantauan tumbuh kembang anak harus dilakukan secara konsisten dan tercatat rapi dalam grafik KMS. Tim pengabmas melakukan identifikasi kebutuhan gizi melalui wawancara mendalam dan pre-test yang menunjukkan tingkat pemahaman wali murid masih berada pada angka 54,2. Angka ini menunjukkan urgensi dari edukasi gizi yang komprehensif dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Media booklet yang disusun tim berisi empat pilar utama pencegahan stunting yaitu metode deteksi weight faltering, pentingnya ASI eksklusif, kualitas MP-ASI bergizi, dan dampak infeksi berulang terhadap pertumbuhan. Materi ini disampaikan melalui pendekatan interaktif dengan sesi tanya jawab mengenai pemberian makan tambahan berbahan lokal yang bergizi tinggi.
Antusiasme wali murid TK Dharma Wanita dalam mengikuti seluruh rangkaian acara membuktikan tingginya kebutuhan akan edukasi kesehatan yang aplikatif. Testimoni dari Ibu Siti, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa selama ini ia hanya memantau nafsu makan anak tanpa memahami pentingnya pemantauan pertumbuhan melalui grafik WHO. Booklet edukasi menjadi panduan visual yang memudahkan orang tua dalam mendeteksi dini masalah pertumbuhan.
Peningkatan pemahaman yang terjadi mencapai 56% dari skor pre-test 54,2 menjadi post-test 84,6 membuktikan efektivitas media sederhana dalam transformasi pengetahuan. Keberhasilan ini tidak lepas dari metode penyampaian yang disesuaikan dengan budaya lokal dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Video edukasi yang diunggah ke YouTube memperluas jangkauan manfaat beyond participants yang hadir langsung.
Komitmen bersama dari berbagai pihak menjadi fondasi keberlanjutan program pencegahan stunting ini. Kepala TK Dharma Wanita Persatuan Tropodo, Ibu Istiqomah, menyatakan akan terus menggunakan media booklet dan poster sebagai bahan sosialisasi berkelanjutan bagi wali murid. Dukungan dari PKK Desa Tropodo dibawah pimpinan Ibu Dian Anggraini, S.Si., memperkuat infrastruktur sosial untuk program berkelanjutan.
Sinergi antara akademisi TLMD dengan praktisi kesehatan dan pemerintah desa menciptakan model intervensi yang komprehensif dan sustainable. Video edukasi yang dapat diakses secara digital memastikan disseminasi pengetahuan terus berlangsung bahkan setelah kegiatan formal berakhir. Pendekatan multi-channel ini menjawab tantangan akses informasi kesehatan di era digital.
Investasi gizi pada masa balita merupakan fondasi fundamental bagi kualitas generasi penerus bangsa. Pencegahan stunting melalui deteksi dini weight faltering tidak hanya menyelamatkan potensi individu anak tetapi juga membangun modal manusia yang unggul untuk masa depan Indonesia. Desa Tropodo melalui kegiatan ini telah mencatatkan diri sebagai pioneer dalam inovasi kesehatan masyarakat berbasis edukasi.
Edukasi orang tua menjadi strategi efektif karena mereka merupakan garda terdepan dalam pemantauan tumbuh kembang anak sehari-hari. Pemberdayaan masyarakat melalui pengetahuan praktis yang langsung dapat diaplikasikan menciptakan sustainable impact yang signifikan. Program ini menjadi proof of concept bahwa intervensi sederhana namun tepat sasaran dapat menghasilkan transformasi kesehatan yang measurable.

