5 Dampak Kekurangan Magnesium pada Kesehatan Jantung! Risiko, Gejala, dan Solusi Alami

Kekurangan magnesium
Kenali 5 Dampak Kekurangan Magnesium pada Kesehatan Jantung. Foto:@Freepik.com
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Magnesium adalah mineral penting yang sering diabaikan, padahal perannya sangat krusial bagi kesehatan jantung. Kekurangan magnesium tidak hanya mengganggu fungsi tubuh secara umum, tetapi juga berdampak serius pada jantung. Yuk, simak 5 dampak utama kekurangan magnesium pada kesehatan jantung, gejala yang perlu diwaspadai, dan cara alami untuk memenuhi kebutuhan magnesium harian Anda!

1. Mengganggu Irama Jantung (Aritmia)

Magnesium berperan penting dalam menjaga sinyal listrik yang mengatur detak jantung. Ketika kadar magnesium rendah, sinyal ini bisa terganggu, menyebabkan aritmia atau detak jantung tidak normal. Gejalanya bisa ringan seperti jantung berdebar, atau parah hingga menyebabkan pusing dan pingsan.

Tips: Jika Anda sering merasa jantung berdebar-debar tanpa sebab, cek kadar magnesium Anda dan konsumsi makanan kaya magnesium seperti bayam, almond, atau biji labu.

2. Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Magnesium membantu pembuluh darah rileks dan melebar, sehingga aliran darah menjadi lancar. Kekurangan magnesium membuat pembuluh darah menyempit, memicu tekanan darah tinggi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membebani jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Fakta Menarik: Studi menunjukkan bahwa orang dengan asupan magnesium tinggi cenderung memiliki tekanan darah yang lebih stabil.

3. Melemahnya Kemampuan Jantung Memompa

Jantung adalah otot yang membutuhkan magnesium untuk bekerja optimal. Kekurangan magnesium dapat melemahkan otot jantung, menyebabkan kardiomiopati. Kondisi ini membuat jantung kurang efektif memompa darah, sehingga Anda mudah lelah, sesak napas, dan berisiko mengalami gagal jantung.

Solusi: Tambahkan ikan salmon, kacang mete, atau dark chocolate ke dalam menu harian Anda untuk meningkatkan asupan magnesium.

4. Meningkatkan Risiko Pembekuan Darah

Magnesium membantu menjaga aliran darah tetap lancar dan mencegah pembekuan darah yang tidak perlu. Kadar magnesium rendah bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah, yang dapat menyumbat arteri dan memicu serangan jantung.

Baca Juga  28 Mahasiswa Asing Serbu Surabaya, Belajar Tari dan Alat Musik Tradisional Indonesia di Sekolah NSA

Peringatan: Jika Anda sering mengalami kram otot atau kesemutan, ini bisa jadi tanda kekurangan magnesium.

5. Memperburuk Kondisi Jantung yang Sudah Ada

Bagi penderita penyakit jantung, kekurangan magnesium bisa memperburuk kondisi mereka. Misalnya, meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke atau serangan jantung.

Rekomendasi: Konsultasikan dengan dokter untuk mengecek kadar magnesium dan pertimbangkan suplemen jika diperlukan.

Cara Mencegah Kekurangan Magnesium

Untuk menjaga kesehatan jantung, pastikan asupan magnesium harian tercukupi. Berikut adalah sumber magnesium alami yang mudah ditemukan:

  1. Sayuran Hijau: Bayam, kangkung, dan brokoli.
  2. Kacang-kacangan: Almond, kacang mete, dan kacang tanah.
  3. Biji-bijian: Biji labu, chia seed, dan flaxseed.
  4. Ikan: Salmon, makarel, dan tuna.
  5. Buah-buahan: Alpukat, pisang, dan buah ara.

Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk suplemen magnesium, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung.

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran medis profesional. Untuk masalah kesehatan yang lebih serius, selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang berkualitas.

Gejalanya meliputi kelelahan, otot lemah, kram, detak jantung tidak teratur, dan tekanan darah tinggi.

Pria dewasa membutuhkan sekitar 400-420 mg per hari, sedangkan wanita dewasa membutuhkan 310-320 mg per hari.

Umumnya aman, tetapi sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

Magnesium membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga mengurangi tekanan darah dan mencegah hipertensi.

Sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan buah-buahan seperti alpukat dan pisang.