Hujan Menggulung Wonoayu–Prambon, Puluhan Rumah Warga Rusak Akibat Pohon Tumbang

Hujan Lebat Wonoayu
Hujan lebat dan angin kencang menggulung Wonoayu–Prambon, merusak lebih dari 30 rumah. Warga bertahan, tenaga kesehatan siaga. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Hujan lebat disertai angin kencang, menerjang sejumlah desa di Kecamatan Wonoayu dan Prambon, Sidoarjo, sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (10/12/2025).

Bencana di dua kecamatan ini, merusak lebih dari 30 rumah warga dan satu fasilitas kesehatan, namun tanpa menimbulkan korban jiwa ataupun luka.

Di Wonoayu, hujan yang turun mendadak dengan hembusan angin berputar atau angin puting beliung, menghantam permukiman Desa Pilang di RT 6, RT 8, dan RT 9, serta Desa Mulyodadi di RT 1/RW 2.

Sebanyak enam rumah dan satu warung roboh. Satu pohon berukuran besar juga tumbang, menutup sebagian akses jalan desa.

Data Tim Krisis Puskesmas Wonoayu mencatat, kelompok rentan yang terdampak berisi satu balita dan tiga lansia. Meski begitu, tidak ada warga yang memerlukan perawatan medis darurat.

Atas kejadian itu, tenaga kesehatan desa bersama pengemudi ambulans langsung melakukan pemantauan rumah ke rumah setelah kejadian.

Sebuah polindes (pondok bersalin desa) mengalami kerusakan ringan pada bagian atap. “Saya melihat petugas sedang menenangkan para warga panik dan meminta warga tetap tenang tetapi waspada karena hujan bisa datang lagi secara tiba-tiba,” ujar Anwar, seorang warga di lokasi kejadian.

Di Kecamatan Prambon, skala kerusakan lebih luas. Desa Gedangrowo (RT 1–2 RW 2), Desa Simpang (RT 3/RW 2), Desa Pejangkungan (RT 10, 12, 13, 18), Desa Kedungsugo (RT 1–3 RW 2), Desa Kedungkembar (RT 3–4 RW 2), dan Desa Kedungwonokerto (RT 1 dan RT 5), mencatat total sekitar 25 rumah rusak. Satu polindes juga terdampak.

Tiga warga mendatangi pos kesehatan, karena mengalami myalgia (nyeri otot) dan cephalgia (sakit kepala), akibat panik saat angin menghantam rumah mereka.

Tampak di tempat kejadian kesibukan Tim Krisis Puskesmas Prambon memastikan, seluruh warga terdampak berada dalam keadaan aman.

“Kami melihat para petugas memeriksa setiap titik yang dilaporkan rusak dan memastikan tidak ada satu pun warga yang terlewat dari pendataan kesehatan darurat,” kata Rahmat, salah seorang warga setempat.

Data regulatif dari Peraturan BNPB tentang Standar Kesiapsiagaan Bencana menyebut, segala bentuk hujan ekstrem dan angin puting (downburst) masuk kategori bencana hidrometeorologi, yang wajib ditangani dengan pemantauan kesehatan lintas desa. Kedua puskesmas telah mengaktifkan prosedur ini, termasuk patroli keliling dan edukasi risiko lanjutan.

Pihak Puskesmas Wonoayu dan Prambon menegaskan bahwa, musim hujan 2025 berpotensi memunculkan cuaca ekstrem yang tak menentu.

“Kami siaga penuh untuk memberi pertolongan bila ada warga yang menjadi korban kejadian sampai situasi kembali normal,” tegas salah seorang tim medis Puskesmas Wonoayu.

Hingga Rabu malam (10/12/2025), seluruh tenaga kesehatan dari dua kecamatan tetap siaga. Warga diberi imbauan agar mengamankan dokumen penting, memeriksa kondisi atap, dan melapor cepat bila mendengar suara angin bertekanan tinggi.