ruang

Kakak Adik Made Satria dan Ketut Leo, Bangun Puluhan Pura Di Nusa Penida

Ruang Hadilies
Ruang Hadilies
Print PDF

Klungkung, Ruang.co.id– Kakak Adik Made Satria dan Ketut Leo, bangun puluhan Pura Di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.

Kecamatan Nusa Penida, dahulu merupakan wilayah yang kering dan tandus. Tidak seperti saat ini, yang merupakan destinasi wisata favorit para turis domestik dan asing.

Di kecamatan yang dahulu terkenal akan garis kemiskinannya itu, mulai dari air bersih yang susah hingga persoalan lainnya, lahir kakak-beradik yang cukup berjasa bagi Nusa Penida.

Mereka adalah I Made Satria, 52 tahun dan I Ketut Lea atau akrab disapa Ketut Leo, 44 tahun. Kakak beradik ini memiliki jasa besar untuk umat Hindu Bali di Nusa Penida.

Puluhan pura dan merajan dibangun, demi masyarakat bisa melakukan pemujaan persembahyangan dengan khusyuk.

Yang menjadi dasar mereka akhirnya berbuat untuk masyarakat, adalah latar belakang dari keduanya yang juga berangkat dari jurang kemiskinan.

Sehingga, ketika mereka sesukses seperti saat ini, maka layaknya padi yang menguning, keduanya tetap menunduk.

Kakak Adik Made Satria dan Ketut Leo menanamkan filosofi bahwa hidup yang dijalani adalah waktu yang dipinjamkan Tuhan, begitu juga harta merupakan amanah yang dipercayakan dan dititipkan kepada umat manusia.

Filosofis itu menancap di benak keduanya. Makanya, sejak 25 tahun lamanya keduanya sudah bahu-membahu untuk melakukan banyak hal kepada umat dan masyarakat di Nusa Penida.

Karna pada prinsipnya, membantu bukan hanya ketika ingin mendapat jabatan saja. Dan membantu sesama, juga tidak harus dilakukan ketika sudah memegang suatu jabatan politik.

Di Nusa Penida nama keduanya cukup wangi. Semerbak. Karena sikap dermawan, yang dilakukan untuk masyarakat. Bahkan di wilayah kecamatan lain di Gumi Serombotan, yakni di Kecamatan Banjarangkan, Kecamatan Klungkung, Kecamatan Dawan, namanya juga sangat familiar.

Baca Juga  Wyndham Hotel Surabaya, Nikmati Yoga di Peringatan Earth Hour

Keduanya merupakan pengusaha sukses di bidang properti. Pundi-pundi yang dihasilkan keduanya, tidak lupa sebagian pula diberikan kembali ke masyarakat. Baik untuk Pura dan Merajan, atau hal lainnya.

Menurut seorang warga Nusa Penida, Made Artha, keduanya berasal dari keluarga yang sangat miskin. Keduanya harus bergantung dari belas kasihan orang lain untuk hidup.

Jurang kemiskinan itu pulalah, yang kemudian membuat keduanya bangkit. Singkat kata, mereka sukses di bidang properti, hingga memperbaiki kondisi ekonomi keluarga yang saat itu terpuruk.

Dan mereka berdua tidak lupa dari mana mereka berasal, seperti pohon keduanya tidak lupa akan akarnya. Keduanya tetap rendah hati dengan pedoman, bahwa harta kekayaan adalah titipan adalah tanggung jawab yang harus mereka emban.

Diimplementasikan, dengan beragam bantuan atau kegiatan sosial di kabupaten Klungkung khususnya wilayah Nusa Penida.

“Pak Made Satria dan Pak Tut Leo, sejak remaja sudah banyak membantu masyarakat Nusa Penida. Sebelum menjabat pun sudah berbuat banyak bagi masyarakat,” ucap Made Artha.

Made Artha mengaku, bahwa keluarga mereka itu memiliki ketulusan hati dan keikhlasan serta tanpa ada kepentingan politik.

Seperti pembangunan Pura Dalem, dan ini baru Pura Dalem. Sebelum ini pun, keduanya banyak membantu warga seperti membangun merajan, merajan kawitan, merajan alit, merajan dadia.

Warga lainnya, I Nyoman Siwa juga menuturkan hal senada. Bahwa seluruh upacara didukung penuh oleh kakak-beradik tersebut.

“Upacara ini, banyak didukung oleh donatur. Salah satunya adalah Pak Leo beserta keluarga. Beliaulah yang mendukung kami sehingga 100 persen biaya upakara ini dibantu. Untuk modalnya ini, didukung oleh beliau juga. Beliau yang memberikan modal dan mendanai. Kemudian untuk upacara ini saja, itu didanai Beliau Rp200 juta. Saya sangat terima kasih,” ungkapnya.

Baca Juga  Jasa Raharja Jamin Santunan Seluruh Korban Kecelakaan Bus Pariwisata yang Terguling di Ciater Subang

Bahkan, seorang warga lain, Dewa Sena menegaskan, dirinya tidak membual atas kebaikan kakak-adik tersebut. Bantuan itu adalah kenyataan. Bahkan, dirinya meminta supaya melakukan kroscek langsung ke masyarakat.

”Ini bukan bualan saya. Ini kenyataan. Kalau Bapak-Bapak tidak percaya, silahkan cek di masyarakat. Betul apa tidak Pak Leo dan keluarga sudah berbuat seperti itu. Dan mudah-mudahan Pak Leo dan keluarga, dengan rezeki yang dititipkan oleh Tuhan selalu dijalankan di jalan darma. Astungkara,” ungkap Dewa Sena.

Sekedar untuk diketahui, bahwa Made Satria merupakan caleg incumbent DPRD Klungkung. Made Satria, mewakili aspirasi masyarakat selaku anggota DPRD Klungkung sejak 2019 dan kembali duduk sebagai anggota DPRD terpilih di 2024-2029. Ketut Leo berharap sang kakak kandung yang dicintainya itu bisa berkiprah lebih banyak demi kemajuan Kabupaten Klungkung dan Nusa Penida khususnya. (R5)