ruang

Pengembangan Bus Trans Jatim Harus Bisa Tingkatkan Ekonomi Rakyat

Pengembangan Bus Trans Jatim
Deni Prasetya anggota DPRD Jatim, meminta Pengembangan Bus Trans Jatim Harus Bisa Tingkatkan Ekonomi Rakyat
Ruang redaksi
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Keberadaan bus trans Jatim yang menjadi program Pemprov Jatim untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh layanan transportasi yang murah dan cepat. Tampaknya belum begitu berdampak besar pada peningkatan perekonomian masyarakat di daerah. Untuk itu dalam pengembangannya, bus trans Jatim ini diharapkan bisa mencapai daerah daerah yang mempunuai potensi wisata, atau wilayah yang berpotensi bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah.

Menanggapi hal ini, Deni Prasetya, salah satu anggota DPRD Jatim mengatakan, sudah saatnya keberadaan bus trans Jatim ini bisa membuka daerah daerah yang memiliki potensi wisata. Seperti misalnya di wilayah timur Jatim. Keberadaan trans Jatim harus bisa membuka peluang peningkatan pendapatan Pariwisata.

” Tempat tempat Pariwisata itu kan biasanya berada di ujung ujung atau pelosok daerah. Sehingga tidak langsung terjangkau angkutan antar kota dan daerah. Karena itu, sebaiknya ada transportasi yang langsung ke sana, ” ujar Deni yang merupakan anggota fraksi Nasdem DPRD Jatim.

Misalnya, lanjutnya, bus berangkat dari Surabaya dengan trayek Banyuwangi namun melewati daerah daerah wisata sekitarnya. Sehingga tidak langsung akan memudahkan akses Pariwisata.

Sebab peningkatan ekonomi wisata daerah akan berkembang jika ada kunjungan wisata, atau datangnya orang dari luar daerah tersebut. Selain itu, dengan meningkatnya kunjungan wisata akan berdampak pula dengan peningkatan UMKM. Karena UMKM yang ada di sekitar tempat wisata itu juga mendapatkan keuntungan dari hasil penjualannnya.

Sementara itu disinggung tentang dampak pengembangan trans Jatim ini dengan PO Bus milik swasta, Deni menyangkal. Menurutnya masalah tersebut bisa dikomunikasikan dengan baik. Bahkan bisa dipakukam kerjasama yang lebih konkrit misalnya pada pengadaan bus itu sendiri. Bisa saja pengadaan bus bisa dilakukan melalui PO otu dengan sistem kerjasama bagi hasil atau sebagainya.

Baca Juga  Motivasi Etos Kerja, Perusahan ini bagikan THR Lebih Awal

” Soal kaitannya dengan persaingan dengan PO bus yang sudah ada sebelumnya, saya kira tidak. Karena semua bisa dikomunikasikan dengan duduk bersama. Daripada pengadaan barang jarus memakai APBD kan lebih baik melakukan sinergitas dengan PO bus yang sudah ada”, tukas Deni.

Untuk itu, sebagai anggota Legislatif, dirinya akan mendukung pengembangan bus trans Jatim tersebit dengan target memudahkan transportasi dan meningkatkan ekonomi masayarakat Jatim. (R3)