Berkas Lengkap, KH Yusuf Hasyim Siap Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional! Simak Perjalanan dan Jasanya

KH Yusuf Hasyim Pahlawan Nasional
Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Prof. Asep Saifuddin Chalim. saat memberi sambutan pada Pengajuan gelar pahlwan Muhammad Yusuf Hasyim.
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Berkas pengajuan gelar Pahlawan Nasional untuk KH. Muhammad Yusuf Hasyim (Pak Ud) telah dinyatakan lengkap oleh Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Prof. Asep Saifuddin Chalim. Berkas tersebut kini siap diteruskan ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebelum diajukan ke Kementerian Sosial.

“Setelah ini, proses akan dilanjutkan ke Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk diverifikasi,” jelas KH. Asep usai Seminar Nasional Pengusulan KH Muhammad Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional di Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu (tanggal).

Menurut KH. Asep, setelah diverifikasi, berkas akan dibahas oleh Dewan Negara dan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Keputusan akhir mengenai penganugerahan gelar Pahlawan Nasional sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden.

“Kami yakin, jasa-jasa Pak Ud layak diakui sebagai Pahlawan Nasional,” tambahnya.

Prof. Useb Abdul Matin, anggota Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat, menyatakan bahwa berkas pengajuan KH Yusuf Hasyim Pahlawan Nasional sudah memenuhi syarat. Salah satu poin penting adalah tidak adanya catatan tindak pidana yang terbukti secara hukum.

“Meski pernah diadili oleh pengadilan militer, ternyata itu adalah fitnah. Hal ini sudah terselesaikan, sehingga berkasnya layak diverifikasi,” ujar Prof. Useb.

KH. Muhammad Yusuf Hasyim bukan hanya seorang ulama, tetapi juga pejuang yang berjasa besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia aktif dalam Laskar Hizbullah, tentara pejuang bentukan para kiai Nahdlatul Ulama (NU).

“Salah satu kontribusi terbesarnya adalah menjaga keutuhan NKRI, khususnya di wilayah Madiun, yang berhasil terhindar dari pengaruh Soviet,” jelas Prof. Useb.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan dukungan penuhnya terhadap pengajuan ini. Menurutnya, KH. Yusuf Hasyim adalah sosok yang layak dijadikan inspirasi bagi generasi muda.

Baca Juga  Koperasi Merah Putih: Pengungkit Ekonomi Desa ala Prabowo di Jatim

“Beliau bukan hanya ulama, tetapi juga pejuang yang telah membangun karakter kebangsaan melalui pendidikan pesantren,” kata Khofifah.

KH. Muhammad Yusuf Hasyim lahir pada 3 Agustus 1929 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Ia adalah putra bungsu dari Hadratus-syekh Hasyim Asy’ari, pendiri NU. Sejak muda, ia aktif dalam organisasi kepemudaan NU dan menjadi pemimpin Laskar Hizbullah.

Setelah kemerdekaan, ia sempat bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga berpangkat Letnan Satu. Namun, ia memilih kembali ke dunia pesantren untuk mengabdikan diri pada pendidikan dan dakwah. KH. Yusuf Hasyim wafat pada 14 Januari 2007 di Surabaya.


KH. Muhammad Yusuf Hasyim adalah ulama, pejuang kemerdekaan, dan putra bungsu Hadratus-syekh Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

Ia berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan melalui Laskar Hizbullah dan menjaga keutuhan NKRI, khususnya di wilayah Madiun.

Berkas diajukan ke Gubernur Jawa Timur, lalu ke Kementerian Sosial, diverifikasi oleh TP2GP, dan diserahkan ke Presiden untuk keputusan akhir.

Kontribusinya dalam mempertahankan kemerdekaan dan membangun karakter kebangsaan melalui pendidikan pesantren layak diakui.