Sidoarjo, Ruang.co.id – Angin segar berhembus dari dunia olahraga Kabupaten Sidoarjo. Imam Muchri Affandi resmi dilantik sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sidoarjo periode 2025–2029. Pelantikan yang berlangsung khidmat namun penuh semangat di Pendopo Delta Wibawa, Sabtu (3/5), menjadi penanda era baru kebangkitan olahraga Sidoarjo. Targetnya bukan main-main: Juara Umum Porprov Jatim IX 2025.
Imam Muchri bersama pengurus baru dilantik langsung oleh Ketua KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, Ia tak hanya mengambil alih tongkat komando, tapi juga memikul ekspektasi besar dari publik olahraga Sidoarjo ditengah anggaran pendanaannya belum juga tercairkan dari Pemkab Sidoarjo. Dengan gaya khasnya yang tegas namun membumi, Imam memantik harapan, “Kami tidak datang untuk sekadar bertanding. Kami datang untuk menang!”
Bupati Sidoarjo Subandi pun tak kalah berapi-api. Dalam sambutannya, ia menantang pengurus baru KONI untuk langsung ‘tancap gas’ menyongsong Porprov yang tinggal hitungan bulan. “Kami siap mendukung, tapi KONI harus bekerja cepat dan cerdas. Ini bukan sekadar olahraga, ini adalah harga diri daerah,” ujar Subandi.
Fakta mencengangkan datang dari Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil. Ia menyebutkan bahwa dari 19.000 atlet yang telah terdaftar di Porprov Jatim IX, jumlah terbanyak berasal dari Sidoarjo. “Sidoarjo ini diam-diam menggeliat. Banyak yang belum sadar kalau mereka adalah gudangnya atlet potensial. Ini bukti pembinaan yang nyata, bukan hanya slogan,” kata Nabil, memberi isyarat bahwa dominasi daerah lain seperti Surabaya mulai terancam.
Dalam beberapa edisi Porprov sebelumnya, dominasi Surabaya kerap tak tergoyahkan. Namun dengan mesin baru di tubuh KONI Sidoarjo, publik mulai bertanya, akankah Kota Delta menjadi “giant slayer” berikutnya? Imam Muchri secara diplomatis menanggapi, “Kita tak ingin menyikut, tapi siap menyikut balik jika diremehkan. Kami hadir untuk bersaing secara sehat dan cerdas.”
Obesesinya, dengan meluncurkan semua atletnya yang berjumlah 1.000 lebih ini, sang Nahkoda KONI Sidoarjo baru dilantik ini dapat mencuri poin lebih tinggi dari Surabaya, setidaknya diatas angka poin dari 800 lebih yang pernah diraih sebelumnya.
Di balik ambisi besar ini, Imam menekankan pentingnya pembinaan karakter atlet sejak dini, selain Nahkoda KONI Sudoarjo ini menjanjikan ada penambahan nilai bonus bagi atlet yang meraih prestasi kemenangan. “Kami ingin membangun mental juara, bukan hanya secara fisik, tapi juga etika dan integritas. Atlet bukan mesin medali, mereka adalah duta daerah,” ujarnya, mengajak semua pihak, dari pelatih, sekolah, hingga orang tua untuk bersinergi.
Pelantikan ini tak hanya menjadi seremoni, tapi titik tolak perubahan. Dengan infrastruktur yang semakin membaik dan semangat gotong royong yang mulai menyatu, Sidoarjo bersiap tampil bukan sebagai penggembira, melainkan penantang utama.
Kini, semua mata tertuju pada Sidoarjo. Akankah Imam Muchri sukses mencetak sejarah baru di Porprov Jatim IX 2025? Atau justru ekspektasi besar ini menjadi tekanan yang terlalu berat?. Satu hal yang pasti, pertarungan telah dimulai, dan Sidoarjo memilih untuk berdiri, bukan bersembunyi.

