Surabaya, Ruang.co.id – Menjelang masa tenang dan waktu coblosan lancar, KPU Jatim menggelar acara doa bersama enam agama sekaligus, yakni Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu dan Kong Hu Chu. Doa bersama yang dihadiri pula oleh Pj Gubernur ini digelar di gedung Dyandra Convention Center, sabtu (23/11) malam.
Sebelum doa bersama, disampaikan sambutan dari ketua KPU Aang Kunaifi dan Pj Gubernur Jatim Adhi Karyono. Kemudian dilakukan ceramah Pilkada oleh Ketua MUI pusat, KH Anwar Iskandar. Dalam ceramahnys itu, Kyai Anwar membicarakan yentang biaya Pilkada yang mahal. Namun ada yang lebih mahal lagi, yang sehaeusnya dijaga yakni Persatuan Indonesia.
“Biaya Pilkada maupun Prmilu memang Mahal. Namun ada yang lebih mahal lagi yakni persatuan Indonesia. Artinya, Pilkada boleh dilakukan dengan biaya besar. Tapi jangan lupa ada yang lebih besar dari itu. Yakni persatuan. Jika saja persatuan ini tidak bisa dijaga maka hancurlah semuanya dan Pemilu tidak ada gunanya, ” tutur Kyai Anwar.
Setelah memaparkan pemikirannya tentang berpolitik yang baik. Acara dilanjutkan dengan doa bersama lintas agama yang didahului oleh doa menurut agama Islam yang dipimpin KH Anwar Iskandar. Kemudian disusul doa menurut lima agama lainnya yakni Kristen, Budha, Katholik, Hindu dan Kong Hu Chu yang dilakukan oleh pendeta dan rokhaniawan lintas agama tersebut.
Dalam doa bersama itu juga dilakukan penyerahan Piagam penghargaan Musium Rekor Indonesia ( MURI ) yang dilakukan oleh perwakilan MURI Lutfisyah Pradana. Pengharagaan ini diberikan karena KPU Jatim berhasil memevshkan rekor dengan memgirimkan 47 ribu 174 kotak suara dalam sehari ke 38 ksbupaten/ kota atau 666 kecamatan yang tempatnya sampai ke pelosok Jawa Timur.
Usai acara doa bersama, Pj Gubernur Adhi Karyono mengatakan, setelah berupaya dan berikhtiar. Sudah saatnya menyerahkan hasilnya pada Tuhan.
” KPU dengan dukungan kami yang di pemerintahan propinsi Jawa Timur dudah melakukan semua upaya tahapan Pemilu, mulai dari tahapan pendaftaran calon hingga kampanye. Sekarang tinggal masa tenang dan pencoblosan. Sehingga itu yang harus disukseskan, ” ujar Adhi.
Sehingga, semua yang dilakukan KPU sebagai manusia, tidak akan bisa berjalan baik jika tidak ada camlur tangan tuhan. Karena itulah hatus dilakukan doa bersama.
Sementara itu, ketua KPU Jatim Aang Kunaifi mengatakan, setelah doa bersama ini. Pihaknya siap-siap melakuksn penertiban pada alat peraga kampanye ( APK) di srluruh Jawa Timur.
“Mulai hari minggu 24 november pukul 00.00 WIB ini, kami segera melakukan penertipan APK di semua tempat yang menandakan masa kampanye berakhir.” Tandas Aang.
Diharapkan secepatnya, kalau bisa besok pagi sudah tidak afa lagi alat peraga kampanye bertebaran di pinggir-pinggir jalan di seluruh Jawa Timur.