KPU Sidoarjo Siapkan 4 Panelis Akademisi untuk Debat Publik Pilkada

KPU Sidoarjo siapkan 4 panelis debat dari akademisi
KPU Sidoarjo mengumumkan persiapan debat publik pasangan calon (Paslon) Pilkada Sidoarjo dengan melibatkan 4 panelis dari perguruan tinggi terkemuka.
Ruang redaksi
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Pilkada Sidoarjo semakin mendekat, dan salah satu acara yang paling dinantikan adalah Debat Publik Pasangan Calon (Paslon) yang akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo. Debat ini bertujuan untuk memberikan gambaran jelas mengenai visi, misi, serta program kerja dari masing-masing paslon yang sedang berkontestasi. Seiring dengan persiapannya, KPU Sidoarjo tengah fokus pada pemilihan panelis yang akan menyaring dan menguji kemampuan para calon dalam mengatasi isu-isu krusial.

Panelis Debat Pilkada Sidoarjo: Akademisi dari Universitas Ternama

Dalam tahap persiapan ini, Ketua KPU Sidoarjo, Fauzan, mengungkapkan bahwa panelis debat kali ini akan melibatkan akademisi dari empat perguruan tinggi terkemuka di Sidoarjo, yakni Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Universitas Ma’arif Hasyim Latif Sidoarjo (Umaha), Universitas Airlangga Surabaya (Unair), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Fauzan juga menambahkan bahwa hingga saat ini, KPU Sidoarjo masih dalam tahap finalisasi pemilihan panelis, dan informasi lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Integritas dan Netralitas Panelis Debat

Selain kecakapan akademis, KPU Sidoarjo menekankan bahwa panelis yang dipilih harus memenuhi kualifikasi yang sangat ketat, yaitu memiliki integritas, kejujuran, serta simpatik, dan yang tak kalah penting adalah netralitas. Para panelis ini tidak boleh memihak kepada salah satu pasangan calon atau tim kampanye apapun, guna memastikan bahwa debat berlangsung secara adil dan objektif.

Materi Debat Pilkada Sidoarjo: Tertutup, Tapi Pasti Relevan dengan Isu Terkini

Soal materi debat, Fauzan masih merahasiakan rincian lebih lanjut. Namun, ia memastikan bahwa tema debat akan merujuk pada Keputusan KPU Nomor 1363 Tahun 2024, yang mengatur tentang isu-isu yang relevan dalam Pilkada, seperti korupsi, transparansi pemerintahan, dan kesejahteraan masyarakat. Pemilihan materi debat ini tentunya bertujuan agar masyarakat dapat memahami lebih dalam mengenai program-program unggulan dari kedua paslon yang bertarung.

Baca Juga  Fauzan Adhim: Ketua KPU Muda yang Berobsesi Jadi Peneliti

Pentingnya Debat Publik bagi Pemilih Sidoarjo

Debat publik ini bukan hanya ajang untuk mengukur kemampuan kandidat, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Sidoarjo dalam menentukan pilihannya. Dengan adanya debat terbuka, publik dapat melihat bagaimana masing-masing pasangan calon, yakni Paslon BAIK (Subandi-Mimik) dan Paslon SAE (Iin-Edy), menghadapi berbagai isu yang penting bagi kemajuan daerah mereka. Ini menjadi salah satu bahan pertimbangan yang sangat krusial bagi pemilih dalam menentukan keputusan akhir mereka pada hari pemilihan.

Dengan adanya debat ini, diharapkan masyarakat Sidoarjo semakin terdidik dalam politik dan semakin bijak dalam memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi daerahnya. Sebagai warga yang cerdas, tentunya kita ingin memilih calon yang memiliki visi misi yang jelas dan bisa bekerja untuk kemajuan daerah, bukan hanya sekedar janji kosong. (DIN)