Ruang.co.id – Suasana hangat terasa di Java Meeting Room Gedung Administrasi PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) pagi itu. KSOP Utama Tanjung Perak menggelar acara Coffee Morning & Halal Bihalal sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi solid seluruh pemangku kepentingan maritim. Tak sekadar seremonial, acara ini menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antarinstansi mampu menciptakan arus mudik Lebaran 2025 yang lancar tanpa hambatan berarti. Jumāat, (25/4/2025).
Kepala KSOP Tanjung Perak, Agustinus Maun, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama ini. “Keberhasilan mengelola lonjakan arus penumpang dan barang selama Lebaran adalah buah dari komitmen bersama. Ini baru awal, kita masih punya pekerjaan rumah besar untuk menyiapkan Tanjung Perak sebagai hub maritim kelas dunia,” ujarnya penuh semangat.
Dalam paparan khusus, Agustinus membeberkan visi besar pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak untuk dua dekade mendatang. Fokus utamanya adalah transformasi digital dan peningkatan kapasitas infrastruktur. Salah satu terobosan terkini yang sudah diimplementasikan adalah operasional alat pemindai peti kemas berteknologi tinggi yang mampu memindai 200 kontainer per jam.
Wahyu Widodo, Direktur Utama TPS, menambahkan bahwa inovasi ini bagian dari komitmen jangka panjang. “Kami tidak hanya berinvestasi pada alat, tapi juga membangun ekosistem kolaboratif dengan Bea Cukai dan Karantina. Hasilnya? Proses bongkar muat yang biasanya memakan waktu 8 jam kini bisa diselesaikan dalam 5 jam,” jelasnya dengan bangga.
Acara ini juga menjadi ajang pengumuman penting dari Stasiun Meteorologi Maritim Perak II Surabaya. Mereka baru saja merampungkan pemasangan weather station canggih di Dermaga TPS. Perangkat ini mampu memberikan data real-time tentang kecepatan angin, tinggi gelombang, dan prediksi cuaca dengan akurasi 95%.
Sebastian Wibisono dari ALFI Jatim menyambut baik perkembangan ini. “Dengan teknologi semacam ini, kami bisa memprediksi jadwal kapal lebih akurat. Efeknya? Biaya logistik bisa ditekan sampai 15%,” ujar pria yang akrab disapa Wibi ini.
Yang menarik dari forum ini adalah terjalinnya dialog produktif antar berbagai unsur maritim. Mulai dari diskusi tentang optimalisasi fasilitas fumigasi kulit mentah garam hingga rencana pembangunan cold storage terapung pertama di Indonesia. “Inilah kekuatan sebenarnya dari Tanjung Perak. Bukan hanya infrastrukturnya, tapi semangat kolaborasi yang terjalin erat,” tegas Wahyu menutup acara.

