Surabaya, Ruang.co.id – Veddriq Leonardo, nama yang kini menjadi kebanggaan Indonesia di kancah olahraga panjat tebing dunia. Di balik kilauan medali emas yang diraihnya, terdapat perjuangan panjang dan kisah inspiratif yang patut kita teladani.
Dalam dunia panjat tebing, luka adalah teman setia para atlet. Veddriq Leonardo, salah satu atlet panjat tebing terbaik Indonesia, juga tidak luput dari pengalaman ini. Luka-luka di tangannya menjadi saksi bisu dari dedikasi dan perjuangan kerasnya.
Tantangan yang Dihadapi
Perjalanan Veddriq menuju puncak prestasi tentu tidak selalu mulus. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cedera, persaingan ketat, hingga tekanan mental. Namun, dengan semangat pantang menyerah, Veddriq mampu melewati semua rintangan tersebut.
Luka pada tangan Veddriq, terutama pada telapak tangan dan ujung jari, adalah hal yang wajar terjadi dalam olahraga panjat tebing. Gesekan terus-menerus dengan dinding panjat dan pegangan (hold) yang kasar membuat kulit menjadi melepuh, pecah-pecah, bahkan berdarah. Namun, bagi Veddriq, luka bukan halangan, melainkan bagian dari proses untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Goresan-goresan luka kecil di tangan justru menjadi motivasi tambahan bagi Veddriq Leonardo untuk terus berlatih dan berprestasi. Setiap kali melihat lukanya, ia teringat akan perjuangan sudah terlewati dan semakin bertekad untuk meraih target yang telah tertancap dalam angannya.
Pesan untuk Generasi Muda
Veddriq ingin menyampaikan pesan kepada generasi muda bahwa kesuksesan tidak muncul dengan mudah. Dibutuhkan kerja keras, pengorbanan, dan semangat pantang menyerah. Luka-luka yang menjadi makanan sehari-hari selama berlatih adalah bagian dari proses untuk menjadi lebih kuat dan tangguh.
.
