Misteri Gunung Lawu: Mahasiswi UGM Tewas Kecelakaan Saat Mudik

Kecelakaan Gunung Lawu
Tragis! Mahasiswi UGM ditemukan tewas di Gunung Lawu setelah hilang 19 hari. Kronologi kecelakaan tunggal saat mudik mengagetkan banyak pihak. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Yogyakarta, Ruang.co.id – Suasana duka menyelimuti keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM). Sheila Amelia Christanti, mahasiswi Fakultas Pertanian UGM yang dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025, akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Ia ditemukan di sebuah parit di kawasan Lawu Green Forest, Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu (12/4).

Sheila diketahui tengah dalam perjalanan mudik menuju kampung halamannya di Madiun, mengendarai sepeda motor. Namun, siapa sangka, perjalanan yang semestinya penuh harap justru menjadi perjalanan terakhir dalam hidupnya.

Terungkap kronologi peristiwanya, Sheila terakhir terlihat meninggalkan kosnya di Seturan, Yogyakarta pada Selasa pagi, 25 Maret 2025, sekitar pukul 11.03 WIB. Berdasarkan rekaman CCTV, ia meluncur ke arah Jalan Solo. Sore harinya, pukul 15.00 WIB, jejak terakhirnya terekam melintasi kawasan Lawu, Tawangmangu. Setelah itu, Sheila seperti hilang ditelan bumi.

Keluarga yang khawatir langsung melapor ke pihak berwenang dan kampus pada 26 Maret. Pencarian pun dilakukan, baik oleh pihak kepolisian, fakultas, hingga rekan-rekan mahasiswa. Kabar kehilangan Sheila juga ramai dibagikan di media sosial, namun tetap tak ada kabar hingga akhirnya jasadnya ditemukan nyaris tiga pekan kemudian.

Kapolsek Plaosan membenarkan penemuan jenazah pada 12 April pukul 10.00 WIB di sebuah parit di wilayah Lawu Green Forest. Hasil pemeriksaan medis menyatakan Sheila meninggal akibat kecelakaan tunggal. Diduga kuat, motornya menabrak rambu jalan sebelum terperosok ke parit di jalan menurun dan menikung tajam, khas kawasan pegunungan Lawu yang rawan kecelakaan.

Jenazah Sheila telah diserahkan ke pihak keluarga dan dimakamkan keesokan harinya, Minggu (13/4). Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga lingkungan kampus UGM.

“Sheila itu anak yang tertutup, tapi sangat tekun. Dia punya semangat belajar yang luar biasa,” kenang seorang dosen di laman resmi UGM. Sang ayah korban, Suprapto, juga mengungkap bahwa ia awalnya ingin Sheila kuliah dekat rumah saja. Namun, sang putri justru membawa kabar bahagia bahwa ia diterima di kampus impian—UGM.

Baca Juga  Tips Mudik Aman Ala MPM Honda Jatim

Sheila diketahui menempuh studi Sosial-Ekonomi Pertanian. Teman-temannya mengenang sosoknya sebagai pribadi tenang namun aktif dan serius dalam perkuliahan.

“Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya Almarhumah Sheila Amelia Christanti. Semoga Almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Swt serta diterima segala amal ibadahnya di dunia,” kata Jaka Widada Dekan Fakultas Peternakan UGM, dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Minggu (14/4).

“Anaknya memang pendiam dan mandiri. Kami malah baru tahu setelah diterima baru bilang ingin pindah kuliah,” imbuhnya. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan selama perjalanan, terutama di jalur-jalur ekstrem seperti kawasan pegunungan. Bagi keluarga Sheila, kenangan tentang putrinya akan tetap hidup sebagai semangat yang tak pernah padam.