Ruang.co.id – Manchester United harus menerima kenyataan pahit setelah tersingkir dari Emirates FA Cup dalam drama adu penalti melawan Fulham. Gol penyama kedudukan dari Bruno Fernandes sempat memberi harapan, tetapi kegagalan di babak tos-tosan membuat Setan Merah harus angkat kaki lebih awal dari kompetisi tersebut.
Ruben Amorim, pelatih United, menegaskan bahwa tim harus segera melupakan kekecewaan ini dan beralih fokus ke kompetisi yang masih bisa mereka perjuangkan di musim 2024/25.
Kesalahan Fatal yang Harus Dibayar Mahal
United sebenarnya tampil dominan di beberapa fase pertandingan, tetapi kebobolan dari skema bola mati menjadi titik balik yang merugikan. Amorim menyebut bahwa timnya telah mempersiapkan diri menghadapi situasi tersebut, tetapi tetap kecolongan.
“Kami tahu dari babak pertama bahwa set-piece akan menjadi tantangan. Setelah mereka mencetak gol, kami harus menekan lebih tinggi. Kami berhasil menyamakan kedudukan dan menciptakan peluang terbaik, tetapi di beberapa momen, kami terlalu banyak kehilangan kendali. Tidak mungkin kami bisa menguasai permainan selama 90 menit penuh,” ujar Amorim.
Dominasi yang Belum Konsisten
Manchester United sempat menunjukkan permainan terbaiknya selama 35 menit dengan penguasaan bola yang solid dan kontrol pertandingan. Namun, Amorim mengakui bahwa konsistensi masih menjadi tantangan bagi timnya.
“Kami sudah lebih baik dalam menguasai bola dan bermain lebih percaya diri. Tapi dalam sepak bola, terkadang kita menang, terkadang kita kalah. Kami tahu musim ini akan penuh dengan tantangan,” tambahnya.
Taktik Transisi dan Peran Garnacho
Alejandro Garnacho menjadi pemain yang banyak disorot dalam pertandingan ini. Meskipun terkadang kurang disiplin dalam bertahan, ia selalu berada di posisi ideal untuk serangan balik. Amorim mengakui bahwa ini adalah bagian dari strategi United.
“Garna mungkin tidak selalu berada di posisi bertahan yang tepat, tetapi dia luar biasa dalam transisi. Kami tahu itu dan mencoba memanfaatkannya. Pemain lain seperti Bruno, Casemiro, dan Zirkzee juga banyak membantu dalam menciptakan peluang.”
Dramatisnya Adu Penalti
United harus mengakui keunggulan Fulham dalam drama adu penalti, di mana mereka kalah 4-3. Amorim menyatakan bahwa timnya telah mempersiapkan diri, tetapi faktor keberuntungan tidak berpihak kepada mereka.
“Adu penalti bisa berjalan ke dua arah, dan kali ini bukan hari kami. Kami sudah berlatih sebelumnya, tetapi dalam situasi seperti ini, itu semua soal perasaan dan momen. Kali ini, kami tidak memiliki keberuntungan seperti saat melawan Arsenal.”
Bruno Fernandes: Pemimpin di Lapangan
Bruno Fernandes kembali menunjukkan perannya sebagai pemimpin di tim dengan penampilan luar biasa. Amorim mengakui pentingnya kehadiran Bruno di lini tengah.
“Kami butuh Bruno lebih dalam karena dia adalah pemain terbaik untuk membawa bola ke depan. Dia memberikan segalanya untuk klub ini dan selalu ingin menang. Itu mentalitas yang sempurna untuk United.”
Kepercayaan pada Pemain Muda
Manchester United dikenal sebagai klub yang selalu memberi kesempatan kepada pemain muda, dan Amorim tetap mempertahankan tradisi tersebut. Ia memuji penampilan Chido Obi yang tampil cukup baik meski masih memiliki banyak hal untuk dikembangkan.
“Pemain muda harus siap. Ini adalah tradisi klub. Chido bermain cukup baik dan tentu masih harus banyak berkembang, tetapi mereka siap bermain untuk United.”
Mentalitas yang Harus Dijaga
Kekalahan ini jelas memberikan dampak emosional bagi tim. Amorim menyebut bahwa suasana di ruang ganti sangat emosional, tetapi ia meminta tim untuk segera bangkit.
“Tentu saja mereka kecewa dan marah. Tapi saya hanya fokus pada peningkatan performa. Kita tidak bisa mengubah masa lalu, hanya bisa fokus ke depan. Saya melihat 35 menit pertama sebagai sesuatu yang positif dan itu yang harus kami lanjutkan ke pertandingan berikutnya.”
Ambisi di Premier League dan Liga Europa
Meski tersingkir dari Piala FA, Amorim menegaskan bahwa tujuan utama United tetap memenangkan Premier League. Ia juga melihat Liga Europa sebagai peluang besar untuk meraih trofi musim ini.
“Tujuan kami adalah memenangkan Premier League. Kami tahu musim ini penuh tantangan, tetapi kami tetap fokus. Kekalahan seperti ini menyakitkan, tetapi kami harus tetap percaya pada proyek ini. Saya semakin memahami tim, liga, dan tahu apa yang harus dilakukan untuk masa depan.”
Persiapan Menghadapi Real Sociedad
Selanjutnya, Manchester United akan menghadapi Real Sociedad di Liga Europa. Amorim menekankan pentingnya pemulihan fisik dan mental para pemain untuk menghadapi laga ini.
“Kami harus segera memulihkan para pemain. Mereka sangat kelelahan setelah laga ini. Kami terus meningkatkan kepercayaan diri dan pemahaman taktik, tetapi pada akhirnya, kami harus mulai memenangkan pertandingan. Hanya kemenangan yang bisa membangun momentum dan keyakinan tim.”
Manchester United kini harus menjadikan kekalahan ini sebagai pelajaran berharga untuk menghadapi tantangan berikutnya. Fokus utama adalah bangkit di Liga Europa dan kembali bersaing di Premier League.