Bali, Ruang.co.id– Made Satria terima rekomendasi PDI Perjuangan. Politisi PDI Perjuangan asal Nusa Penida, Klungkung, Bali itu telah menerima rekomendasi dari partai moncong putih.
Atas hal ini, tentu saja Made Satria sangat siap untuk bertarung di Pilkada Klungkung 2024.
Nama Made Satria muncul bersamaan dengan rekomendasi untuk Pemilihan Gubernur Bali, yang turun ke I Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta.
Sedangkan untuk Pilbup lainnya juga turun ke kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa- I Bagus Alit Sucipta dan Karangasem I Gede Dana-Nengah Swandi.
Terima Rekomendasi Partai Hanura
Sebelumnya, Made Satria terima rekomendasi PDI Perjuangan, juga menerima rekomendasi dari partai Hanura. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hati Nurani Rakyat (DPD Partai Hanura) Provinsi Bali, I Kadek Arimbawa.
“Kalau di Klungkung, PDI Perjuangan mengajukan satu paket, I Made Satria dan Tjokorda Gde Surya Putra. Ya itu sudah pasti. Setelah Munas (rekomendasi akan diberikan, red). Saya sebenarnya sudah harus menyerahkan (rekomendasi, red) cuma karena Munas blank otak saya,” katanya.
Lebih lanjut, Lolak menegaskan bahwa Partai Hanura memiliki fokus khusus di 3 kabupaten di Bali, yakni Kabupaten Buleleng, Klungkung, dan Karangasem.
“Target saya di 3 kabupaten, yakni Buleleng, Klungkung, dan Karangasem tambah gubernur, saya sudah melakukan pembicaraan politik kepada Pak Wayan Koster, mudah-mudahan Beliau dikasih rekomendasi oleh Partai PDI Perjuangan, kita akan bekerja sama partai. Dalam kerja sama partai itulah kita akan mempunyai cita-cita membesarkan Partai Hanura di tahun 2029,” pungkasnya.
Bangun Puluhan Pura Di Nusa Penida
Kakak Adik Made Satria dan Ketut Leo, bangun puluhan Pura Di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
Kecamatan Nusa Penida, dahulu merupakan wilayah yang kering dan tandus. Tidak seperti saat ini, yang merupakan destinasi wisata favorit para turis domestik dan asing.
Di kecamatan yang dahulu terkenal akan garis kemiskinannya itu, mulai dari air bersih yang susah hingga persoalan lainnya, lahir kakak-beradik yang cukup berjasa bagi Nusa Penida.
Mereka adalah I Made Satria, 52 tahun dan I Ketut Lea atau akrab disapa Ketut Leo, 44 tahun. Kakak beradik ini memiliki jasa besar untuk umat Hindu Bali di Nusa Penida.
Puluhan pura dan merajan dibangun, demi masyarakat bisa melakukan pemujaan persembahyangan dengan khusyuk.
Yang menjadi dasar mereka akhirnya berbuat untuk masyarakat, adalah latar belakang dari keduanya yang juga berangkat dari jurang kemiskinan.
Sehingga, ketika mereka sesukses seperti saat ini, maka layaknya padi yang menguning, keduanya tetap menunduk.
Kakak Adik Made Satria dan Ketut Leo menanamkan filosofi bahwa hidup yang dijalani adalah waktu yang dipinjamkan Tuhan, begitu juga harta merupakan amanah yang dipercayakan dan dititipkan kepada umat manusia. (ide/rdi).