Surabaya, Ruang.co.id – Momentum upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, melengkapi kebahagiaan One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Timur bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di lapangan Rektorat Unesa (17/08).
Rekor tercatat sebagai perguruan tinggi dengan mitra UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) bersertifikat produk halal terbanyak dengan total 160 UMKM.
Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan MKes mengatakan, rekor tersebut merupakan wujud spirit kemerdekaan. Salah satunya dalam bentuk gotong royong atau kolaborasi seluruh sivitas akademika untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurutnya, rekor itu merupakan bagian dari komitmen dan upaya Unesa dalam mengisi hari kemerdekaan dengan capaian yang berdampak bagi lembaga dan masyarakat. Sekaligus sebagai kado terindah untuk Dies Natalis ke-60 Unesa.
“Semua ini tidak akan terwujud dan tercapai tanpa komitmen dan kontribusi seluruh sivitas Unesa. Semoga ini menjadi motivasi untuk selalu membawa Unesa satu langkah di depan,” ujar Prof Nurhasan, usai memimpin upacara HUT ke-79 RI di Lapangan Rektorat Unesa Kampus 2 Lidah Wetan Surabaya, pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri mengatakan, capaian Unesa di MURI sangat luar biasa, menjadi inspirasi bagi para akademisi, maupun praktisi untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi melalui UMKM.
“Terkait rekor mitra UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) bersertifikat produk halal terbanyak ini, tentu saja berdampak pada pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Peran Unesa bersama OPOP Pemprov Jatim untuk mengembangkan UMKM ini menjadi rekor,” terangnya.
Sekretaris Tim Penguatan dan Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP) Mohammad Ghofirin mengatakan, MURI ini merupakan hasil dari implementasi kerja sama antaraTim OPOP Jatim dengan Unesa.
“Agustus tahun 2023 lalu Tim OPOP Jatim teken perjanjian kerjasa sama dengan Unesa. Alhamdulillah Agutus tahun ini berhasil diraih Rekor MURI. Ini adalah spirit baru bagaiman kita bersama-sama melakukan pendampingan berkelanjutan kepada UMKM di Jawa Timur. Sudah banyak pihak-pihak yang fokus pada pendampingan UMKM hingga meraih sertifikat produk Halal. Namun belum banyak yang melakukan pendampingan berkelanjutan pasca diraihnya sertifikat produk halal tersebut.” Jelas Ghofirin, yang pernah mendapatkan penghargaan Jer Basuki Mawa Bea dari Pemprov Jatim atas jasanya aktif melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kolaborasi itu dimaksudkan agar UMKM bisa naik kelas melalui proses pendampingan berkelanjutan bersama tim Unesa. Pendampingan itu meliputi 18 aspek, di antaranya manajerial, akuntansi, bisnis digital, gizi, termasuk aspek bahasa.
“Karena orientasinya ekspor. Kalau UMKM tidak paham bahasa Inggris, maka mereka akan kesulitan kerja sama korespondensi dengan pihak luar negeri. Kami yang mengawal program OPOP yang diinisiasi Bu Gubernur Jatim (2019-2024) Khofifah Indar Parawansa. Beliau memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Unesa,” pungkasnya.