Surabaya, Ruang.co.id – Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-2 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (FK KBIHU) Jawa Timur sukses digelar di Hotel Wyndham, Surabaya. Mengusung tema “Penguatan Posisi dan Peran KBIHU Sebagai Mitra Pemerintah dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh”, kegiatan ini dihadiri oleh 36 DPD FK KBIHU se-Jawa Timur dan 328 KBIH dari seluruh Jawa Timur.
Dalam proses pemilihan ketua DPW FK KBIHU Jawa Timur periode 2024-2029, KH Abu Bakar Assegaf, SH berhasil meraih suara mayoritas dengan total 20 suara. Drs. H. Molik Latief, memperoleh 14 suara, sedangkan Prof. Imam Ghazali Said dan Dr. Mangesti masing-masing mendapatkan satu suara. Dengan hasil ini, KH Abu Bakar Assegaf kembali melanjutkan kepemimpinannya untuk lima tahun ke depan.
“Saya berterima kasih kepada seluruh DPD yang telah hadir dan mempercayakan amanah ini kembali kepada saya. Mari kita tetap kompak untuk memajukan FK KBIHU Jawa Timur,” ujar KH Abu Bakar dalam pidato kemenangannya.
Sekretaris FK KBIHU Jatim periode 2021-2024, Drs. H. Molik Latief, memaparkan bahwa ada tiga tantangan utama yang harus dihadapi FK KBIHU dalam lima tahun ke depan. Seperti Perubahan Regulasi Penyelenggaraan Haji. Dengan adanya perubahan penyelenggaraan haji yang kini berada di bawah Badan Pengelola Haji (BPH), FK KBIHU harus siap menyesuaikan dengan aturan-aturan baru. “KBIH harus fleksibel dan bisa memenuhi syarat-syarat administrasi untuk akreditasi,” kata Molik.
Selanjutnya Transformasi Digital, Digitalisasi menjadi tantangan besar bagi KBIH, terutama dengan peluncuran aplikasi SERAMBI oleh Kementerian Agama. Aplikasi ini akan mempermudah proses pendaftaran dan akreditasi KBIH secara online. Menurut Molik, “Pelayanan KBIH tidak hanya berbasis ketokohan, tetapi juga harus sistematis dan modern.”
Sedangkan untuk yang ketiga, Peran KBIH sebagai Agen Edukasi Jamaah. Molik juga menekankan pentingnya peran KBIH dalam mengedukasi jamaah haji. “Ketika ada kebijakan pemerintah seperti tanazul, ataupun murur, KBIH harus menjadi penghubung yang menyampaikan informasi tersebut dengan baik kepada jamaah,” tegasnya.
KH Abu Bakar Assegaf menegaskan bahwa FK KBIHU harus terus berjuang dengan semangat lillahitaala. Ia juga menyoroti pentingnya menjaga harmoni dan kekompakan para anggota. “Para kiai di FK KBIHU harus terus mengkaji masalah agama, memberikan pemahaman maksimal kepada jamaah, serta tetap mengikuti instruksi pemerintah tanpa melanggar syariat agama,” ujarnya.
Muswil Ke-2 DPW FK KBIHU Jawa Timur menjadi momentum penting dalam mengukuhkan peran strategis KBIHU sebagai mitra pemerintah. Dengan pemimpin yang solid dan visi yang jelas, FK KBIHU diharapkan dapat menjawab tantangan di era digitalisasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji dan umroh.