Surabaya, Ruang.co.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Polrestabes Surabaya intensif menggelar Operasi Lilin Semeru 2024. Salah satu fokus utama operasi ini adalah razia terhadap kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknik (spektek) atau dikenal dengan istilah knalpot brong. Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat, terutama saat malam pergantian tahun.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, menegaskan bahwa razia ini merupakan bagian dari upaya mencegah potensi gangguan keamanan, termasuk konvoi kendaraan yang sering kali meresahkan warga.
“Melalui Operasi Lilin 2024, kami optimalkan patroli dan melakukan razia khusus terhadap kendaraan bermotor yang tidak sesuai spektek,” ujar Kombes Pol Luthfie pada Selasa (24/12).
Hingga saat ini, Polrestabes Surabaya telah menyita lebih dari 120 knalpot brong dalam operasi yang digelar di berbagai titik rawan di kota tersebut.
“Sudah 120-an unit knalpot sekarang kami amankan,” tambah Kombes Pol Luthfie.
Knalpot-kalpot tersebut rencananya akan dimusnahkan pada akhir tahun, tepatnya pada 30 Desember 2024. Kombes Pol Luthfie menjelaskan bahwa pemusnahan ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat agar tidak lagi menggunakan knalpot yang melanggar aturan.
“Ini sebagai edukasi kepada masyarakat agar tidak lagi menggunakan knalpot yang tidak sesuai spektek,” jelasnya.
Selain razia knalpot bising, Polrestabes Surabaya juga menggencarkan razia terhadap petasan dan narkoba. Kombes Pol Luthfie berharap perayaan Natal dan Tahun Baru di Kota Surabaya dapat berjalan aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
“Harapannya untuk kegiatan tahun baru besok bisa dilaksanakan dengan gembira dan bahagia tanpa gangguan. Artinya, diharapkan tidak ada lagi knalpot brong, petasan, miras, dan narkoba,” pungkasnya.
Operasi Lilin Semeru 2024 menjadi salah satu bentuk komitmen Polrestabes Surabaya dalam menciptakan situasi kondusif menjelang dan selama perayaan Nataru. Langkah tegas ini diharapkan mampu memberikan efek jera kepada pelanggar dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kenyamanan bersama.
