Surabaya, Ruang.co.id – Gaya hidup modern menuntut kita untuk selalu terhubung. Namun, terkadang kita membutuhkan ruang pribadi untuk menenangkan pikiran atau fokus pada tugas yang sedang kita kerjakan. Fitur centang biru di WhatsApp, yang menandakan pesan telah dibaca, telah menjadi fitur yang cukup kontroversial. Centang biru di WhatsApp ternyata tidak hanya sekadar tanda baca. Bagi sebagian orang, fitur ini dapat menimbulkan tekanan psikologis untuk segera membalas pesan.
Penelitian menunjukkan bahwa adanya notifikasi “terbaca” dapat memicu kecemasan dan mengurangi produktivitas. Oleh karena itu, banyak pengguna yang memilih untuk menonaktifkan fitur ini demi menjaga kesehatan mental.
Namun, fitur nonaktif centang biru di WhatsApp menjadi salah satu cara bagi pengguna untuk mengatur interaksi sosial mereka dan menciptakan batas yang jelas antara kehidupan pribadi dan profesional.
Banyak pengguna yang memilih untuk menonaktifkannya, namun bagaimana kepribadian orang di balik ini? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Kebebasan Menanggapi
Bagi sebagian orang, centang biru menciptakan tekanan untuk segera membalas pesan. Dengan menonaktifkannya, mereka merasa memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan jawaban yang tepat tanpa harus merasa terburu-buru.
2. Batas Waktu Pribadi
Beberapa individu ingin menjaga batas antara waktu kerja dan pribadi. Dengan menonaktifkan centang biru, mereka dapat menunda membalas pesan dari grup atau kontak tertentu hingga mereka benar-benar siap.
3. Hindari Miskomunikasi
Terkadang, centang biru dapat memicu kesalahpahaman. Misalnya, jika seseorang tidak segera membalas pesan, penerima mungkin berasumsi bahwa pesan tersebut kita abaikan. Dengan menonaktifkan fitur ini, risiko miskomunikasi dapat menjadi minim.
4. Mengurangi Distraksi
Bagi mereka yang sering mendapat banyak pesan, centang biru dapat menjadi sumber distraksi yang konstan. Dengan menonaktifkannya, mereka dapat lebih fokus pada tugas yang sedang dikerjakan tanpa terganggu oleh notifikasi pesan baru.
5. Memilih Waktu yang Tepat
Beberapa orang merasa lebih nyaman membalas pesan ketika mereka sedang santai atau memiliki waktu luang. Menonaktifkan centang biru memungkinkan mereka untuk memilih waktu yang paling sesuai untuk berinteraksi.
6. Menjaga Hubungan
Dalam beberapa situasi, menunda balasan pesan dapat menjadi cara untuk menjaga hubungan. Misalnya, jika seseorang sedang sibuk atau tidak ingin memulai percakapan yang panjang, mereka dapat menunda balasan hingga waktu yang lebih tepat.
7. Introvert
Orang yang cenderung introvert seringkali lebih suka menghabiskan waktu sendirian atau dalam kelompok kecil. Menonaktifkan centang biru dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dan terkendali dalam interaksi sosial.
8. Perfeksionis
Mereka yang memiliki sifat perfeksionis mungkin ingin memastikan bahwa setiap pesan yang mereka kirimkan sudah sempurna. Dengan menonaktifkan centang biru, mereka memiliki waktu untuk mengedit dan memperbaiki pesan sebelum mengirimkannya.
9. Mandiri
Orang yang mandiri cenderung lebih suka mengelola waktu dan tugas mereka sendiri. Menonaktifkan centang biru adalah salah satu cara untuk menegaskan kemandirian mereka.