Surabaya, Ruang.co.id – Seringkali kita mendengar pertanyaan apakah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dapat menyebabkan kematian. Jawaban singkatnya adalah tidak secara langsung.
GERD lebih sering menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, GERD dapat memicu komplikasi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Bagaimana GERD Bisa Berbahaya?
Esofagitis
Asam lambung yang terus-menerus mengiritasi kerongkongan dapat menyebabkan peradangan parah yang disebut esofagitis. Jika dibiarkan, esofagitis dapat menyebabkan luka terbuka dan memperbesar risiko infeksi.
Stricture esofagus
Luka pada kerongkongan akibat esofagitis dapat sembuh dan membentuk jaringan parut. Jaringan parut ini dapat menyempitkan kerongkongan, membuat menelan menjadi sulit bahkan menyakitkan.
Barrett’s esophagus
Paparan asam lambung dalam jangka panjang dapat mengubah sel-sel normal di lapisan bawah kerongkongan menjadi sel-sel yang abnormal. Kondisi ini disebut Barrett’s esophagus dan meningkatkan risiko kanker esofagus.
Kanker esofagus
Inilah komplikasi paling serius dari GERD. Sel-sel abnormal pada Barrett’s esophagus dapat berkembang menjadi sel kanker. Kanker esofagus pada tahap lanjut dapat sulit diobati dan mengancam jiwa.
Jadi, bagaimana GERD menyebabkan kematian?
Kematian akibat GERD biasanya terjadi melalui perkembangan kanker esofagus. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan melibatkan beberapa tahap.
GERD sendiri tidak menyebabkan kematian mendadak. Namun, jika gejala GERD diabaikan dan tidak segera ditangani, risiko berkembangnya kanker esofagus akan semakin meningkat.
Meskipun GERD tidak langsung menyebabkan kematian, komplikasi yang ditimbulkannya, terutama kanker esofagus, dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, penting untuk tidak meremehkan gejala GERD dan segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami keluhan yang terus-menerus.
Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat hidup nyaman tanpa khawatir akan komplikasi serius