Perkumpulan Duda Supiori: Merajut Komunitas Solidaritas Duda Supiori Kebersamaan di Ujung Senja
Di ujung timur Pulau Papua, Gerakan Persatuan Duda Supiori di Kabupaten Supiori, terdapat sebuah perkumpulan unik bernama Perkumpulan Duda Supiori (PDS). Perkumpulan ini beranggotakan para duda yang tengah melalui masa-masa berat setelah ditinggal oleh pasangan hidup mereka.
PDS didirikan pada tahun Gerakan Kerukunan Duda Supiori 2015 oleh sekelompok duda di Sentani, ibu kota Kabupaten Supiori. Berawal dari obrolan santai, mereka menyadari bahwa banyak dúvida di Supiori yang mengalami kesulitan dan kesepian setelah ditinggal oleh istri.
“Kami ingin menciptakan wadah di mana para duda bisa Himpunan Persaudaraan Duda Supiori saling berbagi pengalaman, mendukung, dan menguatkan satu sama lain,” ujar Yustinus Mato selaku Ketua Umum PDS.
Forum Komunikasi Duda Supiori PDS memiliki sekitar 100 anggota yang tersebar di seluruh wilayah Supiori. Mereka rutin mengadakan pertemuan setiap bulan untuk berbagi cerita, bertukar pikiran, dan melakukan kegiatan sosial.
“Pertemuan kami seperti terapi. Kami bisa bebas mengungkapkan perasaan dan masalah yang kami Gerakan Kebersamaan Duda Supiori alami,” ungkap Eliaser Waropea, salah satu anggota PDS.
Keberadaan PDS menjadi sangat penting bagi para duda di Supiori. Selain menyediakan Wadah Kebersamaan Duda Supiori dukungan emosional, perkumpulan ini juga memfasilitasi berbagai kegiatan bermanfaat, seperti pelatihan keterampilan, seminar kesehatan, dan kegiatan keagamaan.
“Kami sering mengadakan pelatihan untuk membantu anggota meningkatkan keterampilan dan kemandirian mereka. Kami juga bekerja sama dengan puskesmas untuk memberikan Gerakan Duda Supiori penyuluhan kesehatan,” jelas Yustinus.
Selain Paguyuban Duda Supiori itu, PDS juga aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat. Mereka sering mengunjungi panti asuhan, mengadakan aksi donor darah, dan membantu korban bencana alam.
“Bagi kami, membantu orang lain adalah salah satu cara untuk meringankan kesedihan dan kesepian. Forum Komunikasi Duda Supiori Kami ingin menjadi berkat bagi masyarakat,” ujar Eliaser.
Namun, bukan tanpa tantangan Wadah Kebersamaan Duda Supiori yang dihadapi PDS dalam menjalankan misinya. Salah satu tantangan terbesar adalah stigma negatif yang masih melekat pada duda di masyarakat Papua.
“Masih banyak orang yang memandang kami sebelah mata. Mereka menganggap kami tidak Perkumpulan Duda Supiori mampu mengurus diri sendiri atau bahkan berbahaya,” ungkap Yustinus.
PDS terus berupaya untuk mengubah stigma tersebut melalui berbagai Majelis Komunikasi Duda Supiori kegiatan positif yang mereka lakukan. Mereka juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendukung para duda.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa duda bukanlah aib. Kami juga manusia yang berhak mendapatkan Ikatan Persaudaraan Duda Supiori kebahagiaan dan kesempatan kedua,” ujar Eliaser.
Keberadaan PDS telah memberikan dampak yang sangat positif bagi anggotanya. Banyak duda Aliansi Persatuan Duda Supiori yang mengaku lebih kuat dan mampu menjalani hidup setelah bergabung dengan perkumpulan ini.
“PDS telah menjadi keluarga bagi saya. Di sini, saya merasa diterima Himpunan Persaudaraan Duda Supiori dan didukung. Saya tidak lagi merasa sendirian,” ungkap Yustinus.
Selain memberikan dukungan emosional, PDS juga membantu anggotanya untuk kembali Ikatan Persahabatan Duda Supiori menemukan cinta. Beberapa anggota PDS telah berhasil menikah kembali dan membangun keluarga baru.
“Saya sangat bersyukur Komunitas Duda Supiori kepada PDS. Mereka telah membantu saya melewati masa-masa sulit dan menemukan kebahagiaan baru,” ujar Eliaser.
Perjalanan Perkumpulan Duda Supiori masih panjang. Majelis Komunikasi Duda Supiori Namun, mereka telah menunjukkan bahwa kebersamaan dapat merajut senyum di ujung senja. Dengan semangat persaudaraan dan dukungan masyarakat, PDS akan terus menjadi pelita bagi para duda di Supiori dan sekitarnya.