Sidoarjo, Ruang.co.id – Sebuah pesan menyentuh hati menggema dari Pendopo Delta Wibawa, Kamis (24/7/2025). Dalam suasana hangat penuh keakraban, Bupati Sidoarjo, Subandi, menyampaikan ajakan tulus yang sarat makna: “Jabatan adalah amanah. Mari terus bangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa.”
Momen pisah sambut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sidoarjo antara Bapak Roy Rovalino Herudiansyah, S.H., M.H. dan penggantinya, Bapak Zaidar Rasepta, S.H., M.M., menjadi lebih dari sekadar seremoni.
Jabatan ini menjelma menjadi ruang kontemplasi bersama atas makna pengabdian, sinergi, dan keberlanjutan dalam tata kelola hukum yang adil.
Bupati Subandi memberi penghormatan khusus kepada Roy Rovalino yang telah menorehkan prestasi dalam penegakan hukum selama masa jabatannya.
“Bapak telah memberikan teladan dalam integritas, dedikasi, serta sinergi yang luar biasa selama bertugas di Sidoarjo,” ucapnya penuh empati.
Menurutnya, Roy tak hanya bekerja secara struktural, tetapi juga menyentuh aspek substansial, yakni kepercayaan terhadap publik. Banyak langkah progresif yang berdampak langsung ke masyarakat.
“Kami doakan semoga di tempat tugas yang baru, Bapak senantiasa diberi kemudahan, keberkahan, dan kesuksesan,” tutur Subandi.
Tak lupa, ia menyambut hangat kehadiran Kajari yang baru. “Kami percaya, dengan rekam jejak dan pengalaman yang Bapak miliki, Kejaksaan Negeri Sidoarjo akan semakin kuat dalam menjalankan fungsi penegakan hukum yang berkeadilan, profesional, dan humanis,” sambutnya kepada Zaidar Rasepta.
Di tengah tantangan zaman yang menuntut inovasi dalam birokrasi, Bupati Subandi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas institusi.
“Nilai-nilai pengabdian, persaudaraan, dan sinergi antar-instansi adalah hal yang penting. Mari kita jaga terus semangat kebersamaan ini,” tegasnya.
Acara ditutup dengan pemberian cinderamata sebagai bentuk penghormatan kepada Roy Rovalino dan ungkapan selamat datang kepada Zaidar Rasepta, seraya menandai babak baru penegakan hukum di Sidoarjo, dengan harapan besar dan semangat baru.
