Ruang.co.id – Semangat kemerdekaan berbaur riuh sorak sorai di RW 10 Perumahan Western Village dan Dreamland, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, Minggu (10/8/2025).
Ratusan anak mengikuti Kids Run, lomba lari anak yang menjadi magnet baru di perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di lingkungan ini.
Ajang ini sebagai cara warga menumbuhkan semangat juang, mempererat persaudaraan, dan mengajak anak-anak menjauh dari ketergantungan gadget.
“Diluar dugaan kami, pesertanya melebihi target. Perkiraan maksimal 60 anak, ternyata lebih dari 100 anak ikut Kids Run,” kata Sukamto, Ketua Panitia sekaligus atlet master atletik, dengan nada bangga.
Lintasan Semangat di Tengah Pemukiman
Lomba Kids Run terbagi menjadi tiga kategori:
Kategori A: Kelas 1–3 SD (jarak 1 km),
Kategori B: Kelas 4–6 SD (jarak 1 km), dan
Kategori tambahan usia TK: Jarak 500 meter
Lintasannya memutari dua kompleks perumahan, mayoritas jalan paving dengan sedikit jalur aspal.
Panitia menempatkan marshal di tiap titik strategis, menyediakan pos istirahat, dan mengawal peserta agar lomba aman. Bahkan, satu unit ambulans dari Masjid Darul Muttaqin bersiaga di lokasi.
Sukamto menegaskan, keselamatan anak menjadi prioritas. “Kami tekankan, kalau sudah lelah atau napas ngos-ngosan, langsung berhenti. Jangan memaksakan diri,” pesannya kepada peserta dan orang tua pendamping.
Melawan Tantangan Gadget
Ryan, koordinator acara, mengakui awalnya sulit mengajak anak-anak ikut lomba Kids Run.
“Awalnya hanya sedikit yang mendaftar karena lomba lari jarang diadakan di kampung. Tapi setelah kami gencar sosialisasi lewat WA grup dan datang sosialisasi langsung ke tiap blok, animo orang tua luar biasa,” jelasnya.
Setiap anak hadir bersama orang tua yang tak henti memberi dukungan di tepi lintasan. Sorakan dan tepuk tangan mengiringi langkah-langkah kecil yang penuh tekad itu.
Bukan Hanya Juara, Tapi Pembinaan
Tiga pemenang dari tiap kategori mendapat medali, sertifikat, dan goody bag atau hadiah bingkisan.
Selain itu, panitia memilih 10 besar untuk setiap kategori, yang akan dibina menjadi bibit atlet.
“Kami akan rutin melatih mereka, mengajarkan teknik lari yang benar, siapa tahu nanti bisa berprestasi di cabang atletik PASI,” ujar Sukamto optimistis.

Lebih dari Sekedar Lomba
Acara ini juga diwarnai senam massal yang diikuti sekitar 200 warga perempuan, pemeriksaan kesehatan gratis oleh Puskesmas Sememi dan tim Kader Surabaya Hebat (KSH) RW 10, serta bazar UMKM yang memamerkan kuliner dan produk rumah tangga.
Ketua RW 10, Zainul Azis, menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis membentuk generasi emas yang aktif dan sehat.
“Anak-anak harus didorong untuk berinteraksi sosial, bukan hanya diam di rumah main HP. Warga sangat antusias, dan kami akan jadikan kegiatan ini agenda tahunan,” tegasnya.
Dampak Nyata untuk Warga
Dengan jumlah warga sekitar 1.800 kepala keluarga dari lima RT, RW 10 membuktikan bahwa kegiatan berbasis komunitas mampu menggerakkan semua lapisan masyarakat.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (BPS, 2024) menunjukkan 52% anak di perkotaan Indonesia menghabiskan lebih dari tiga jam sehari dengan gadget.
Lomba seperti Kids Run, menjadi alternatif positif untuk mengalihkan kebiasaan itu.
Kegiatan ini juga menghidupkan perekonomian lokal.
Bazar UMKM mencatat omzet gabungan lebih dari Rp7 juta hanya dalam satu hari, menurut data panitia.
Semangat yang Menular
Pagi itu, meski peluh menetes, raut wajah anak – anak peserta Kids Run, dan penonton dipenuhi senyum. Para orang tua pulang dengan kebanggaan melihat anaknya berani berlari, sementara anak-anak memeluk medali kecil yang menjadi simbol perjuangan mereka.
Di RW 10 komplek di perumahan di Sememi ini, kemerdekaan bukan sekadar peringatan sejarah, tapi napas yang terus ditiupkan lewat kebersamaan dan semangat sehat.

