Sidoarjo, Ruang.co.id ā Suara tepuk tangan menggema di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (28/10/2025), ketika dr. Sriatun Subandi, Ketua TP PKK sekaligus dengn julukan Bunda GenRe Kabupaten Sidoarjo, dengan lantang mengukuhkan Forum Generasi Berencana (GenRe) Sidoarjo periode 2025ā2027.
Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda beberapa waktu itu, semangat menolak pernikahan dini bergema kuat di hati para remaja.
āRemaja adalah kekuatan bangsa. Jika diarahkan dengan benar, mereka bisa mengubah masa depan. Tapi bila salah arah, masa depan bisa hancur,ā tegas Sriatun.
Ia menyoroti fakta bahwa masih ada remaja usia 15 tahun yang menikah, bahkan dalam kondisi hamil delapan bulan.
Menurut Data BKKBN Jawa Timur 2024, angka pernikahan dini di provinsi ini masih cukup tinggi, yakni 11,2% dari total pernikahan yang tercatat, dengan Kabupaten Sidoarjo berada di posisi waspada.
Sementara data Pengadilan Agama Sidoarjo (2024), menunjukkan sedikitnya 76 permohonan dispensasi nikah diajukan oleh pasangan usia di bawah 19 tahun.
Dinas P3AKB Kab. Sidoarjo, tiada hentinya menggaungkan sosialisasi tolak pernikahan dini. Bahkan, melwkukan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci utama solusinya. Dengan slogan, āRemaja harus berani berkata tidak pada seks pranikah, narkoba, dan pernikahan dini”.
Program GenRe yang digagas BKKBN hadir sebagai wadah edukasi remaja melalui PIK-R/M dan Bina Keluarga Remaja (BKR).
Melalui pendekatan ini, pemerintah menyiapkan generasi yang tangguh, sehat, berakhlak, dan bertanggung jawab.
Sriatun menegaskan pihaknya akan menggandeng Pengadilan Agama dan Dinas P3AKB untuk memperkuat edukasi hukum dan sosial kepada para pelajar.
āKami ingin Sidoarjo bebas dari pernikahan dini. Mari buktikan, remaja Sidoarjo adalah generasi emas yang siap menyongsong 2045,ā ujarnya penuh optimisme.
Acara pengukuhan ditutup dengan deklarasi bersama āSay No To Triad KRRā ā seks pranikah, narkoba, dan pernikahan dini ā diiringi doa agar sinergi seluruh elemen masyarakat melahirkan generasi muda yang kuat, sehat, dan berdaya saing global.

