Surabaya, Ruang.co.id – Siswa berusia 15 tahun Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Surabaya ini meraih juara satu sebagai petinju amatir di Jawa Timur.
Tak hanya berprastasi di tinju, siswa bernama Muhammad Aby Ramadhan Nusi ini juga beberapa kali meraih medali di olah raga beladiri seperti muay thay, kick boxing, wushu dan MMA atau tarung bebas,
“Menjelang HUT kemerdekaan RI ke 79 tahun ini menjadi moment berharga bagi Muhammad Aby Ramadhan Nusi, siswa kelas 3 MTSN 3 kota Surabaya”.
Remaja yang gemar olah raga bela diri ini membuat bangga kota Pahlawan, pihak sekolah dan orang tuanya karena meraih gelar juara di ajang tinju amatir kelas 80 kilogram yang diselenggarakan di Ngawi, Jawa Timur,
Sebelum menekuni dunia tinju tiga bulan lalu, remaja yang akrab disapa Aby ini telah menggeluti beragam olahraga beladiri seperti muaythay, kick boxing, wushu dan MMA atau tarung bebas, Tak kaleng-kaleng, Aby yang masih berusia 15 tahun ini kerap menyabet juara 1, 2 dan 3 di berbagai jenis beladiri tersebut, sebelumnya akhirnya dia menekuni dunia tinju,
“Saya menekuni tinju sejak 3 bulan, lalu tapi saya sangat suka tinju 3 tahun lalu 2021 tepatnya. Sebelumnya saya nggak suka beladiri, saya suka olahraga futsal. Lalu saya beralih suka sama tinju karena saya tidak sengaja ketemu di sosmed, itu ada postingan tinju saya tertarik dan cari tahu tentang tinju,” ungkap Aby.
Aby pun belajar teknik tinju di sasana Pusura Surabaya. Kemudian dia ikut kejuaraan tinju amatir kelas 80 Kg.Debut pertamanya di atas ring yang digelar di Ngawi Jatim ini ternyata Aby langsung meraih juara dan mendapatkan medali emas
.
“Perasaan saya senang, hasil kerja keras saya tidak sia-sia selama 3 bulan di camp pusura, dan berkat dukungan orang tua dan guru dan pelatih saya pak Agus yang telah memperkenalkan saya ke dunia tinju,” ujar siswa kelas 3 MTSN ini.
“Di kejuaraan tinju ini saya baru sekali juara satu, tapi sebelumnya sudah pernah ikut lomba pertarungan seperti lomba combat fight, muay thai, MMA, Kickboxing, dan Wushu saya sudah beberapa kali menang dan dapat juara,” jelas Aby.
Ketekunan Aby sebagai atlet tinju ini mendapat suport dari orang tua dan pihak sekolah agar bisa terus berprestasi di atas ring tinju, Meski begitu sang ibu, Andi Yuliana mengaku sempat khawatir jika Aby mengalami cedera di kepala karena terkena pukulan.
“Sebenernya di awal tuh (main tinju) saya agak sedikit khawatirm namanya ibu ya seorang ibu pasti khawatir kalau anaknya ada kenapa-kenapanya. Karena ini kan pertarungan yang luar biasa, kena otak dan sebagainya. Cuma dari sisi lalin saya kembali lagi berpikir ini hal yang positif. Jadi kalau tidak dari doa ibu juga kasihan anaknya. Saya tetap support Aby apapun keinginannya selama itu baik,” ujar Andy Yuliana, ibu Aby.
“Harapannya semoga apa yang di cita-citakan Abi ini bisa tercapai dengan ridhonya Alloh ya tentunya dengan izin allah, Saya cuman bisa mampu mendukung Aby dengan doa, ya doa dan support, mungkin ya seperti menjaga makanan dan sebagainya,”imbuhnya.
sementara itu, pihak sekolah dimana Aby menimba ilmu juga memberi dukungan penuh terhadap cita-citanya yang ingin menjadi petinju professional dan juara dunia. “Kami selalu mendukung anak didik kami yang berprestasi di bidang apa pun termasuh, olah raga tinju. Kebetulan di sekolah ini kami juga ada ekstrakulikuler bela diri, sehingga Aby ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi siswa lainnya,” tutur Asmiati, Kepala Sekolah MTSN 3 Surabaya.
“Prestasi Aby ini cukup membagakan sekolah. Dia cukup berani dan displin berlatih maupun belajar di sekolah. Kami terus mensuport keinginannya untuk terus maju sebagai atlet tinju professional dan menjadi petinju yang bisa dibanggakan,” pungkasnya.
Mimpi Aby saat ini, dia berharap bisa menjadi petinju profesional dan menjadi juara di ajang tinju internasional. Tak menutup kemungkinan dia bisa menjadi seperti petinju nasioal legendaris seperti Elyas Pical dan Chris Jhon.