Bali, Ruang.co.id– Mantan Ketua DPRD Tabanan, I Wayan Sukaja menyatakan keyakinannya bahwa I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika (MS Glowing) bisa merealisasikan 21 programnya. Keduanya,
maju tanpa beban moral maupun ekonomi, dalam kontestasi politik di Gumi Lumbung Pangan.
Menurut Sukaja, hal itu menjadi kunci bagi Mulyadi dan pasangannya, I Nyoman Ardika, untuk fokus merealisasikan 21 program unggulan yang telah mereka susun.
Hal ini disampaikannya, dalam kampanye tatap muka Mulyadi di Banjar Bugbugan, Desa Marga Dajan Puri, Kecamatan Marga, Rabu (16/10/2024).
Dia menekankan bahwa konsistensi merupakan faktor penting dalam mewujudkan program-program unggulan. Ia menyoroti kesulitan mempertahankan konsistensi dalam perjalanan kepemimpinan.
“Konsistensi dari pemimpin itu susah. Sekarang bilang tidak ambil hak, tapi dalam perjalanan bisa berbelok. Itu yang sulit,” ungkapnya.
Sukaja meyakini Mulyadi, yang tidak memiliki beban moral atau ekonomi, akan mampu mempertahankan konsistensinya dan fokus pada program-programnya. Ia juga optimis bahwa keberhasilan program akan lebih mudah diraih jika seluruh jalur kepemimpinan, mulai dari pusat hingga kabupaten, bersinergi.
“Pak Mul ini membuat program berdasarkan asumsi satu jalur. Jika itu sudah tercapai, merealisasikan 21 program unggulan bukanlah hal yang mustahil,” ujarnya.
Dalam hal anggaran, Sukaja, yang memiliki pengalaman di bidang legislatif, juga menegaskan pentingnya konsistensi dalam menjalankan program pemerintah, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan. Ia menilai bahwa alokasi 20 persen APBD untuk pendidikan dapat dicapai dengan konsistensi.
Selain itu, Sukaja menyoroti peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menerapkan digitalisasi di sektor wisata. Ia menyayangkan masih adanya sistem manual di tempat wisata seperti Tanah Lot dan Bedugul.
“Ganti karcis manual dengan sistem elektronik di tempat wisata seperti Tanah Lot dan Bedugul. Zaman sudah maju, tapi masih pakai sistem sobek-menyobek. Malu. Kalau absen bisa diperketat, kenapa penarikan PAD tidak?” pungkas Sukaja. (ide/rci).