Ruang.co.id ā Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lagi ā lagi kembali mencuri perhatian nasional melalui langkah progresif yang menyentuh denyut nadi masyarakat. Dalam forum virtual assessment TPAKD Award 2025, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan komitmennya melindungi warga dari jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal dan praktik rentenir, dengan menghadirkan solusi konkret, yakni Kredit Puspita berbasis digital dari BPR Surya Arta Utama.
āKalau ingin meminjam uang untuk ekonomi, pinjamlah di kredit kami di Puspita BPR. Ini demi menghindari beban pinjol,ā tegas Eri Cahyadi.
Kredit ini menyasar langsung pelaku UMKM dan sektor padat karya yang selama ini menjadi sasaran empuk pinjaman ilegal. Didukung sistem digital, prosesnya cepat, aman, dan legal, sejalan dengan visi Surabaya sebagai kota cerdas dan inklusif.
Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga mengedepankan literasi finansial melalui program revolusioner KatePay, yang memungkinkan pelajar SD-SMP melakukan transaksi menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA). Sebuah lompatan besar dalam membentuk generasi melek keuangan sejak dini.
āPembayaran gaji dan bantuan sekarang langsung masuk bank. Kami belajar untuk mengurangi transaksi manual demi membentuk budaya digital,ā jelas Eri.
Langkah ini diperkuat oleh sinergi dengan OJK Jatim, Pegadaian, dan BPJS Ketenagakerjaan dalam memperluas akses keuangan. Hasilnya? Tabungan Emas mencapai Rp743 juta, sementara kepesertaan jaminan ketenagakerjaan mencapai Rp8 miliar.
āKolaborasi ini penting agar masyarakat memahami dan bijak memilih produk keuangan, baik untuk simpanan, pinjaman, maupun investasi,ā ujar Yunita Larasati, Kepala OJK Jawa Timur.
Tak ketinggalan, aplikasi e-Peken pun diperkenalkan sebagai pasar daring yang mendukung UMKM lokal untuk bersaing di era digital. Semua ini berpadu dalam satu misi besar, menekan kemiskinan dan membebaskan warga dari jebakan ekonomi informal.
Kebijakan dan inovasi ini tidak hanya visioner, tapi juga solutif, membuktikan bahwa ketika digitalisasi, edukasi, dan inklusi berjalan bersamaan, pertumbuhan ekonomi bisa terjadi merata dan berkelanjutan.
āDengan literasi digital dan keuangan, kita tahu mana sektor lemah yang perlu dikuatkan. Kita bisa ambil keputusan cepat dan tepat,ā tutup Eri.
Wali kota tak hanya berbicara soal pembangunan fisik. Mulai saat ini Ia mengajak membangun masa depan finansial warganya, dengan cerdas, adil, dan penuh harapan.

