Sidoarjo, Ruang.co.id ā Sebuah angka yang masih tergolong rendah, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Kabupaten Sidoarjo baru mencapai 45,80 persen. Dalam era serba digital ini, kenyataan tersebut bukan sekadar data, tapi cerminan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya siap menapaki transformasi digital.
Tak tinggal diam, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sidoarjo melakukan gerakan roadshow sosialisasinya. Kamis (26/6/2025), Kominfo menyapa langsung masyarakat Kecamatan Gedangan melalui sosialisasi IMDI, menggandeng unsur paling akar rumput, Kepala Dusun, Karang Taruna, dan ibu-ibu PKK.
Kehadiran Raymon Tara Wahyudi, Anggota Komisi A DPRD Sidoarjo sebagai narasumber, makin menguatkan makna acara ini. Baginya, IMDI bukan sekadar survei, tapi landasan membangun kebijakan yang berpihak pada rakyat digital.
āKalau kita tahu di mana titik lemahnya, maka kita tahu di mana kita harus mulai bergerak,ā kata Raymon, menegaskan perlunya kebijakan berbasis data.
Di kesempatannya, Diskominfo Sidoarjo berharap peran partisipasi aktif warga, akan dapat meningkatkan keberhasilan literasi digital di Sidoarjo.
āKami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu tangan-tangan masyarakat yang peduli untuk menyampaikan pentingnya literasi digital ke seluruh penjuru desa,ā ujar Muhammad Wildan, Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sidoarjo.
Wildan mengajak seluruh peserta menjadi duta digital bagi lingkungannya. Menurutnya, partisipasi aktif dalam Survei IMDIāyang akan digelar nasional pada Agustus 2025 oleh Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) RIāmenjadi fondasi dalam membaca peta digital masyarakat.
Sosialisasi ini tak hanya soal angka, melainkan tentang kesadaran kolektif. Tentang bagaimana warga bisa lebih cerdas menggunakan teknologi, melindungi data pribadi, dan aktif dalam ruang digital secara bijak.
Camat Gedangan, Inneke Dwi Setiawati, pun menaruh harapan besar. āKami ingin masyarakat kami tak hanya menjadi penonton revolusi digital. Tapi jadi pemain utama yang adaptif dan inklusif,ā ucapnya dengan penuh semangat.
Di balik angka 45,80 persen, tersimpan peluang besar. Sosialisasi ini adalah langkah kecil yang bisa memantik gelombang perubahan.
Karena ketika warga desa mulai memahami dan menguasai ruang digital, maka bangsa ini benar-benar siap menatap masa depan.
Kini Sidoarjo tidak sedang mengejar ketertinggalan. Namun Sidoarjo sedang membangun kesadaran masyarakat digital.

