Ruang.co.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mengukuhkan perannya sebagai pilar logistik ekspor Jawa Timur dengan menjadi tuan rumah Festival Ekspor Jawa Timur 2025. Acara yang diinisiasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur ini menegaskan posisi strategis TPS dalam mendorong perdagangan internasional. Kamis, (27/11/2025). Pemilihan TPS sebagai lokasi festival didasarkan pada kontribusi nyata terminal ini dimana proporsi layanan petikemas internasionalnya mencapai lebih dari 95% dari total volume bongkar muat.
Pada puncak acara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi melepas enam truk produk ekspor IKM dan Desa Devisa Jatim senilai USD 351,6 ribu atau setara Rp5,8 miliar. Pelepasan ekspor ini menjadi simbol sinergi positif antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha logistik. Selain itu, gubernur juga meresmikan 72 Desa Devisa baru yang menambah total menjadi 293 desa di Jawa Timur.
Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong peningkatan ekspor Jawa Timur. “Dengan dukungan alat, fasilitas dan sumber daya yang kuat serta berpengalaman, TPS siap untuk terus mendukung penguatan pertumbuhan perdagangan internasional,” ujarnya dalam seminar “Melihat Potensi Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2026”. Wahyu hadir sebagai narasumber bersama perwakilan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan.
Sebagai anggota Pelindo/SPTP Grup, TPS mencatat kinerja ekspor-impor yang solid sepanjang tahun 2024. Terminal ini membukukan 743 ribu TEUs untuk ekspor dan 765 ribu TEUs untuk impor. Capaian ini menjadi fondasi yang kokoh untuk menatap proyeksi kinerja yang lebih tinggi pada 2025 seiring dengan peningkatan aktivitas perdagangan global.
Dalam rangka mengakselerasi kinerja bongkar muat, TPS secara bertahap melakukan penambahan dan peremajaan alat yang dijadwalkan selesai pada semester II tahun 2026. Langkah strategis ini bertujuan memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien dengan tetap mempertahankan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi. Modernisasi peralatan menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas operasional terminal.
Salah satu inisiatif penting adalah penggantian empat unit Quay Container Crane (QCC) dengan teknologi terbaru. Peralatan baru ini memanfaatkan sumber daya listrik yang bersih dan ramah lingkungan serta dilengkapi twin lift yang mampu mempercepat proses bongkar muat. Proyeksi peningkatan kapasitas handling dermaga cukup signifikan, dari 1,9 juta TEUs menjadi 2,3 juta TEUs per tahun.
TPS juga melakukan penambahan 14 unit Rubber Tyred Gantry (RTG) untuk memperkuat operasional di lapangan penumpukan. Peralatan baru ini turut mengadopsi sumber daya listrik yang bersih dan ramah lingkungan. Dengan penambahan ini, kapasitas handling Container Yard akan meningkat 52% dari sebelumnya 3,3 juta TEUs menjadi 5 juta TEUs per tahun.
Efektivitas layanan di TPS semakin ditingkatkan dengan penerapan gate automation yang mempermudah arus keluar masuk kendaraan. Terminal ini juga menyediakan layanan fumigasi dan pemeriksaan kulit garaman, serta fasilitas rel kereta api yang terhubung langsung ke dalam area terminal. Kemudahan ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan dalam memilih moda transportasi angkutan barang.
TPS telah mengimplementasikan sistem pemeriksaan barang dengan alat pemindai petikemas untuk mempercepat proses pemeriksaan. Yang tak kalah penting, terminal ini telah terhubung dengan seluruh pihak terkait melalui Indonesia National Single Window (INSW). Konektivitas data digital ini mencakup perusahaan pelayaran, Bea & Cukai, dan Karantina sehingga menciptakan efisiensi dalam proses administrasi.
Wahyu Widodo menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa Terminal Petikemas Surabaya sebagai anggota Pelindo/SPTP Group terus melaksanakan transformasi berkelanjutan. Transformasi ini ditujukan untuk mendukung penguatan daya saing industri logistik terintegrasi, khususnya untuk pertumbuhan ekspor Jawa Timur di kancah global. Dengan segala upaya modernisasi yang dilakukan, TPS optimis dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi percepatan arus ekspor dari Jawa Timur.

