Sidoarjo, Ruang.co.id – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur pada Kamis (14/11/2024). Acara ini berlangsung secara luring di aula Kanwil Kemenag Jatim dan daring melalui aplikasi Zoom, yang diikuti ASN dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar, beserta jajaran pejabat administrator, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Staf Khusus Menteri Agama, dan Direktur Pondok Pesantren Kementerian Agama. Dalam kesempatan ini, Menag menekankan pentingnya menjaga integritas Kementerian Agama untuk memastikan lembaga tersebut tetap menjadi motor penggerak pembinaan mental dan spiritual masyarakat Indonesia.
Dalam pembinaannya, Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama memiliki peran strategis yang tidak tergantikan meskipun beberapa kewenangan telah dilimpahkan ke lembaga lain, seperti pengelolaan zakat ke Baznas, wakaf ke BWI, dan haji ke badan khusus.
“Untuk menjaga keutuhan Kementerian Agama, mari kita melaksanakan tugas dengan jujur dan profesional. Kementerian ini ibarat sapu yang membersihkan kalbu umat beragama. Namun, jangan sampai sapu ini kotor,” tegas Menag, mengibaratkan pentingnya menjaga integritas lembaga.
Menag juga menekankan bahwa keberhasilan Kementerian Agama dapat diukur dari kualitas kehidupan masyarakat yang religius, adil, dan bijak. “Lihatlah kondisi masyarakat, apakah mereka semakin dekat dengan nilai-nilai agama? Apakah keadilan semakin terasa? Apakah kejahatan seksual, korupsi, atau kekerasan bisa diminimalisir?” ungkap Menag kepada lebih dari 400 peserta yang hadir di aula.
Beliau juga mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam mencegah kehancuran masyarakat. “Kerusakan masyarakat seringkali dimulai dari keretakan rumah tangga. Banyak pecandu narkoba adalah anak-anak dari keluarga broken home,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menag dengan tegas melarang praktik transaksional dalam pengangkatan pejabat dan pungutan liar (pungli) dalam layanan Kementerian Agama. “Kita tidak melihat dari besar atau kecilnya uang yang diterima, tetapi apakah uang itu membawa berkah,” pesan Menag kepada ASN.
Menag juga mengajak seluruh ASN untuk berkomitmen menjalankan tugas dengan integritas dan menciptakan Kementerian Agama yang bersih. Ajakan ini disambut antusias oleh Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar, yang dalam sambutannya menyatakan tekad untuk mewujudkan birokrasi yang bebas dari praktik kotor.
“Zona Integritas harus diwujudkan demi layanan birokrasi yang bersih. Jangan sampai ada uang haram, meskipun hanya lima rupiah, karena itu juga akan mencemari diri kita,” tegas Akhmad.
Pembinaan ASN di Kanwil Kemenag Jatim ini menjadi istimewa karena merupakan kunjungan pertama Menag Nasaruddin Umar setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024. Hal ini semakin mempertegas komitmen Kemenag dalam membangun tata kelola yang bersih dan profesional demi kemajuan bangsa.