Sidoarjo, ruang.co.id – Sebanyak 200 calon notaris dari Jawa Timur mengikuti tes kompetensi berbasis Computer Assisted Test (CAT) di Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya, pada Rabu (2/10). Tes ini merupakan bagian dari proses seleksi nasional yang diikuti oleh 3.526 peserta dari seluruh Indonesia.
Peserta merupakan lulusan program Magister Kenotariatan dari 41 perguruan tinggi, yang dipersiapkan untuk menjadi notaris. Proses seleksi bertujuan menjaring notaris yang berkualitas tinggi, dengan dua jenis ujian: soal pilihan ganda dan pembuatan akta berbentuk esai.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Heni Yuwono, menjelaskan bahwa ujian ini bukan hanya menilai kompetensi teknis, tetapi juga bertujuan menjaga integritas para calon notaris. “Ujian ini adalah bagian dari asesmen kompetensi, bukan ujian kode etik yang menjadi wewenang organisasi profesi,” ujarnya.
Heni juga menambahkan bahwa seleksi berbasis CAT diharapkan mampu menjamin transparansi dan objektivitas, sejalan dengan komitmen Kemenkumham dalam menciptakan notaris yang kompeten dan berintegritas. “Sistem ini meminimalisir intervensi subjektif, sehingga hasil seleksi lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kemenkumham, Cahyo R Muzhar, menyampaikan bahwa seleksi digelar serentak di 35 Kantor Regional dan UPT BKN di seluruh Indonesia. Cahyo menegaskan pentingnya menjaga integritas selama proses ujian. “Sebagai calon notaris, peserta diharapkan mengikuti CAT dengan jujur karena notaris adalah profesi yang mengedepankan etika dan moralitas,” tuturnya.
Pengumuman hasil seleksi akan dilakukan pada 14 Oktober 2024. Heni Yuwono bersama Kepala Divisi Yankum dan HAM Jatim, Dulyono, turut memantau jalannya seleksi di Surabaya. Kegiatan ini dibuka secara virtual oleh Dirjen AHU Cahyo R Muzhar.
