Ayah Bunda Sumbu Pendek, Jangan Panik! Ini Lho Cara Jinakkan Anak Tantrum Tanpa Ikut Ngamuk!

Hadapi Anak Tantrum agar Jinak
ilustrasi anak dan ayahnya (Pexels)
Ruang NyaLa
Ruang NyaLa
Print PDF

Ruang.co.id – “Anak saya kok tantrum melulu ya? Bikin emosi aja!”

“Duh, saya mah orangnya sumbu pendek, Bun. Gimana ya kalau anak saya tantrum?”

Pernah dengar atau bahkan mengucapkan kalimat-kalimat di atas? Tenang, Ayah Bunda, kalian tidak sendirian! Tantrum adalah fase normal dalam tumbuh kembang anak. Tapi, memang bikin pusing ya kalau anak tantrumnya sering banget, apalagi kalau orang tuanya juga tipe yang gampang emosi alias sumbu pendek. Nah, pas banget nih! Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas cara menghadapi anak tantrum tanpa bikin rumah kayak kapal pecah!

Kenapa Sih Anak Tantrum?

Sebelum mencari cara mengatasinya, kita cari tahu dulu yuk kenapa sih anak itu tantrum? Secara sederhana, tantrum adalah cara anak mengekspresikan emosi yang belum bisa mereka salurkan dengan tepat. Biasanya, tantrum terjadi karena anak merasa frustrasi, marah, kesal, atau kecewa. Mereka mungkin belum bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dengan kata-kata, jadi pelampiasannya ya dengan tantrum, deh.

Orang Tua Sumbu Pendek, Jangan Minder!

Nah, ini nih yang menarik. Banyak orang tua yang merasa bersalah atau minder karena merasa punya “sumbu pendek”. Padahal, menjadi orang tua yang sabar itu memang butuh latihan kok. Gak ada orang yang langsung jago jadi orang tua. Semua butuh proses belajar dan beradaptasi. Jadi, buat Ayah Bunda yang merasa punya sumbu pendek, jangan berkecil hati ya! Kita semua sama-sama belajar kok.

Tips Jitu Hadapi Anak Tantrum Tanpa Ikut Ngamuk

Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting, yaitu tips jitu menghadapi anak tantrum tanpa ikut ngamuk. Simak baik-baik ya!

  1. Kenali Dulu Tanda-tandanya
Baca Juga  14 Bukti Surat dalam Sidang Gugatan Anak pada Ibu Kandung

Sebelum anak tantrum meledak, biasanya ada tanda-tanda kecil yang bisa kita perhatikan. Misalnya, anak mulai rewel, gelisah, atau susah diatur. Nah, kalau sudah ada tanda-tanda seperti ini, segera alihkan perhatian anak atau ajak mereka melakukan kegiatan yang menyenangkan.

  1. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Ini nih yang paling penting. Saat anak tantrum, usahakan kita sebagai orang tua tetap tenang dan jangan panik. Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan. Ingat, emosi anak itu menular. Kalau kita ikut panik atau marah, yang ada malah bikin anak semakin menjadi-jadi.

  1. Cari Tahu Penyebabnya

Coba cari tahu apa yang menyebabkan anak tantrum. Apakah mereka lapar, capek, atau ada sesuatu yang membuat mereka kesal? Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa lebih mudah mencari solusinya.

  1. Beri Waktu dan Ruang

Kadang, anak tantrum hanya butuh waktu dan ruang untuk menenangkan diri. Biarkan mereka meluapkan emosi mereka sejenak. Tapi, tetap awasi ya, jangan sampai mereka menyakiti diri sendiri atau orang lain.

  1. Alihkan Perhatiannya

Setelah emosi anak mulai mereda, coba alihkan perhatiannya dengan sesuatu yang menarik. Misalnya, ajak mereka bermain, membaca buku, atau melakukan kegiatan yang mereka sukai.

  1. Bicarakan Baik-baik

Setelah anak benar-benar tenang, ajak mereka bicara baik-baik. Tanyakan apa yang mereka rasakan dan bantu mereka menyampaikan emosi dengan kata-kata. Jelaskan juga bahwa tantrum itu tidak baik dan ada cara lain yang lebih baik untuk mengekspresikan emosi.

  1. Beri Contoh yang Baik

Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jadi, sebagai orang tua, kita juga harus bisa mengendalikan emosi dengan baik. Jangan biasakan marah-marah atau berteriak di depan anak. Tunjukkan pada mereka cara mengekspresikan emosi yang positif.

  1. Konsisten dan Sabar
Baca Juga  Mengapa Pola Asuh Zaman Dulu Lebih Disiplin Dibanding Sekarang?

Menghadapi anak tantrum memang butuh kesabaran dan konsistensi. Jangan menyerah dan teruslah berusaha. Ingat, setiap anak itu unik. Ada yang mudah diatasi tantrumnya, ada juga yang butuh waktu lebih lama.

Kapan Harus Minta Bantuan Profesional?

Jika tantrum anak terjadi terlalu sering atau sangat parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau psikolog. Mereka bisa membantu mencari tahu penyebabnya dan memberikan solusi yang tepat.

Jadi Orang Tua yang “Happy”

Menjadi orang tua itu memang pekerjaan yang luar biasa. Kadang bikin capek, kadang bikin emosi, tapi juga penuh kebahagiaan. Jadi, buat Ayah Bunda, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan mental dan fisik ya. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika merasa kesulitan. Ingat, orang tua yang bahagia akan menciptakan keluarga yang bahagia juga!

Nah, itulah beberapa tips jitu menghadapi anak tantrum tanpa ikut ngamuk. Semoga artikel ini bermanfaat ya! Jangan lupa, kunci utama dari semuanya adalah kesabaran dan cinta kasih. Semangat terus, Ayah Bunda! Kalian luar biasa!