Banjir dan Longsor di Bondowoso, Krisis Air Bersih Ancam Ribuan Warga

anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Martin Hamonangan
Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Martin Hamonangan mendorong Pemerintah agar segera membantu Warga terdampak banjir Bondowoso mengalami krisis air bersih dan menunggu bantuan pemerintah
Ruang Gentur
Ruang Gentur
Print PDF

Ruang.co.id – Banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Bondowoso dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan ribuan warga mengalami krisis air bersih. Infrastruktur yang hancur dan sumur-sumur yang tercemar lumpur membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air layak konsumsi, memaksa mereka menggunakan air kotor untuk kebutuhan sehari-hari.

Situasi ini mendorong anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Martin Hamonangan, untuk meminta pemerintah segera bertindak. Ia mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi terkait segera menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak.

“Saya mendorong agar pemerintah provinsi dan kabupaten setempat melalui BPBD segera mengirimkan air bersih. Warga Bondowoso sangat berharap pasokan air bersih segera tiba,” ujar Martin Hamonangan, Minggu (9/2).

Dampak bencana ini cukup parah, menyebabkan kerusakan besar pada permukiman, fasilitas umum, dan akses transportasi. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Bondowoso, berikut kondisi terkini:

• 95 rumah mengalami kerusakan, dengan 16 rumah rusak berat dan 3 rumah hanyut terseret banjir.
• Empat bendungan jebol dan satu jembatan hancur, menyebabkan akses transportasi terputus.
• Material lumpur terbawa arus masuk ke fasilitas pendidikan, rumah ibadah, serta jalan utama, merusak aspal dan menghambat mobilitas warga.

Baca Juga: Gelombang Kelvin-Rossby Sebabkan Banjir di Surabaya, Begini Penjelasan BMKG

Martin menegaskan bahwa bencana ini bukan hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengancam kesehatan warga akibat air bersih yang terbatas.

“Air bersih dan air minum menjadi kebutuhan mendesak bagi warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, sembako juga diperlukan karena banyak bahan makanan warga yang tersapu banjir,” tambahnya.

Saat ini, BPBD bersama pemerintah daerah dan tim tanggap darurat terus berupaya menyalurkan bantuan. Fokus utama adalah:

Baca Juga  Pemkot Surabaya Imbau Masyarakat Tak Ikut Sebarkan Hoax Gempa

• Distribusi air bersih ke wilayah terdampak
• Pembersihan lumpur di permukiman dan fasilitas umum
• Perbaikan akses jalan dan jembatan untuk mempermudah distribusi bantuan

Namun, warga berharap bantuan lebih cepat tiba, terutama dalam bentuk pasokan air bersih, makanan, obat-obatan, dan perlengkapan sanitasi untuk menghindari penyebaran penyakit akibat air kotor.

Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi.

Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan peningkatan sistem tanggap darurat di wilayah rawan longsor dan banjir. Beberapa langkah yang diusulkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan:

• Peningkatan sistem drainase dan pengelolaan air hujan untuk mengurangi risiko banjir bandang.
• Reboisasi dan penghijauan di kawasan hulu sungai guna mencegah erosi dan tanah longsor.
• Pembangunan bendungan serta tanggul pengaman agar aliran air lebih terkendali.
• Penyediaan sistem peringatan dini dan edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.

Diharapkan dengan langkah-langkah ini, kejadian serupa dapat diminimalkan dan masyarakat lebih siap dalam menghadapi ancaman bencana di masa mendatang.

Dengan kondisi yang masih darurat, masyarakat dan pemerintah harus bersinergi dalam menyalurkan bantuan, memperbaiki infrastruktur, serta melakukan langkah mitigasi agar bencana serupa tidak terulang di masa mendatang. Bantuan segera diperlukan agar warga Bondowoso dapat kembali menjalani kehidupan normal pasca musibah ini.