Ruang.co.id – Timnas Indonesia mungkin sedang tersenyum lebar melihat kondisi terbaru dari kubu Australia. Pasalnya, Socceroos sedang dilanda badai cedera, terutama di sektor pertahanan. Ini bisa menjadi peluang emas bagi Tim Garuda untuk mencuri kemenangan dalam pertandingan mendatang. Dengan lini belakang Australia yang melemah, Timnas Indonesia memiliki kesempatan besar untuk meraih hasil positif.
Australia, yang dikenal dengan pertahanan solidnya, kini sedang bermasalah. Empat pemain kunci di lini belakang mereka sedang berjuang melawan cedera. Mereka adalah Mathew Ryan (kiper), Alessandro Circati (bek kanan), Harry Souttar (bek tengah), dan Cameron Burgess (bek tengah). Keempatnya adalah pilar penting yang pernah menjadi starter saat menahan imbang Timnas Indonesia dengan skor 0-0 di Jakarta, September tahun lalu.
Mathew Ryan, kiper senior dengan 96 caps dan kapten tim Australia, adalah sosok yang sangat sulit digantikan. Pengalamannya di bawah mistar gawang menjadi tulang punggung pertahanan Socceroos. Jika absen, Australia akan kehilangan sosok pemimpin dan penjaga gawang yang andal. Ini adalah peluang besar bagi Timnas Indonesia untuk mengeksploitasi area gawang lawan.
Alessandro Circati, pemain muda berbakat yang bermain untuk Parma, juga sedang berjuang melawan cedera. Bek kanan ini dikenal dengan kecepatan dan kemampuan bertahan yang solid. Kehilangannya akan membuat lini belakang Australia kehilangan keseimbangan. Timnas Indonesia bisa memanfaatkan sisi kanan pertahanan Australia yang melemah ini.
Harry Souttar, bek tengah andalan yang bermain untuk Leicester City, adalah pemain dengan postur tinggi dan kemampuan mencetak gol yang mengesankan. Dengan 11 gol dari 36 laga untuk Timnas Australia, Souttar adalah ancaman serius baik di pertahanan maupun serangan. Cedera yang dialaminya bisa menjadi pukulan telak bagi Australia.
Cameron Burgess, bek tengah berusia 29 tahun, juga sedang dalam pemulihan cedera. Dengan 13 caps untuk Timnas Australia, Burgess adalah salah satu pilihan pertama di sektor belakang. Kehilangannya akan membuat Australia kesulitan menjaga stabilitas pertahanan. Ini adalah kesempatan emas bagi Timnas Indonesia untuk menekan pertahanan lawan.
Timnas Indonesia, yang dikenal dengan kecepatan dan serangan baliknya, bisa memanfaatkan krisis ini. Dengan lini belakang Australia yang melemah, peluang untuk mencetak gol terbuka lebar. Pemain seperti Egy Maulana Vikri atau Witan Sulaeman bisa menjadi ancaman serius bagi pertahanan Socceroos.
Timnas Indonesia perlu fokus pada serangan cepat dan memaksimalkan umpan-umpan pendek di sekitar kotak penalti Australia. Dengan memanfaatkan kelemahan di sektor pertahanan, Tim Garuda bisa mencuri poin penting dalam pertandingan mendatang. Selain itu, pressing tinggi juga bisa menjadi strategi efektif untuk mengacaukan ritme permainan Australia.