Sidoarjo, Ruang.co.id – Suasana hangat dan penuh kekhidmatan terasa di Pendopo Delta Wibawa pada Jumat malam (23/5), saat para tokoh agama dan pemimpin daerah berkumpul dalam acara silaturahmi ulama-umaro sekaligus perkenalan pengurus baru Jamāiyyah Ahlith Thoriqoh Al Muātabaroh An Nahdliyah (Jatman) Kabupaten Sidoarjo masa khidmat 2025-2029.
Kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi antara pemimpin pemerintahan dan para ulama, demi mewujudkan masyarakat Sidoarjo yang harmonis, damai, dan berkemajuan.
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Sidoarjo H. Subandi, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Christian Tobing, Dandim 0816 Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, serta ulama besar dari Sudan, Syech Awad Aqli, yang menambah kekhusyukan dan kehormatan dalam forum silaturahmi ini.
Bupati Subandi menyambut positif kegiatan tersebut dan menyatakan bahwa keterlibatan para ulama dalam pembangunan daerah bukan hanya penting, melainkan mendesak. Ia menegaskan bahwa peran ulama dalam membimbing moral dan spiritual masyarakat menjadi landasan utama dalam menciptakan daerah yang sejahtera.
āKami membutuhkan nasihat dan bimbingan dari para ulama,ā tegas Bupati Subandi, seraya mengajak semua pihak menjaga keharmonisan antara ulama dan umaro sebagai kunci keberhasilan membangun daerah.
Dalam forum itu, Subandi juga memaparkan beberapa program strategis lima tahun ke depan yang tidak hanya menyentuh sektor fisik, tapi juga menyasar penguatan mental dan spiritual masyarakat. Di antaranya, pemberian beasiswa keagamaan serta insentif bagi guru ngaji sebagai bentuk perhatian nyata kepada pendidik keagamaan.
āKami tidak hanya fokus pada pembangunan fisik saja, tetapi juga pembangunan mental dan spiritual,ā tambahnya dengan nada optimis.
Langkah ini dinilai sebagai upaya bijak yang dapat menjadi contoh nasional dalam mengintegrasikan nilai-nilai religius dalam kebijakan publik. Semangat kolaboratif antara pemerintah dan ulama membuka jalan bagi terciptanya masyarakat yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga berkarakter dan religius.
Kegiatan tersebut bukan hanya jadi ajang formalitas, tetapi bukti nyata kuatnya komitmen Bupati Subandi menjadikan ulama sebagai mitra utama dalam pembangunan.
Pesan damai dan kebersamaan yang dibawa malam itu menjadi inspirasi positif yang diyakini mampu menumbuhkan semangat gotong royong lintas lapisan masyarakat, terutama generasi muda, untuk mencintai dan membangun daerahnya bersama.

