Sidoarjo, Ruang.co.id ā Pagi yang penuh semangat merupakan momen yang tak biasanya di Lapangan Mapolresta Sidoarjo, Jumat (13/6/2025). Suasana kebersamaan terasa begitu kental saat ratusan orang berkumpul, menyatu dalam gerakan senam bersama untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79. Kehadiran Bupati Sidoarjo H. Subandi, Kapolresta Kombes Pol Christian Tobing, dan Dandim 0816 Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo di barisan terdepan bukan sekadar formalitas, melainkan simbol kesatuan antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Mereka bergerak kompak, mengikuti irama musik dengan semangat yang sama, menunjukkan bahwa kolaborasi adalah kunci menciptakan harmoni sosial.
Tak sekadar merayakan, peringatan ini menjadi ajang kesempatan berbagi. Di tengah gegap gempita acara, ada momen yang menyentuh hati ketika sejumlah pengemudi ojek online (ojol) yang melintas di sekitar Mapolresta diberi bingkisan spesial. Aksi ini bukan sekadar bagi-bagi hadiah, melainkan sebuah pesan kuat tentang pentingnya menghargai peran setiap lapisan masyarakat. Bupati Subandi, Kapolresta Tobing, dan Dandim Dedyk turun langsung menyerahkan bingkisan, menunjukkan bahwa kepedulian harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar retorika.
āSelamat ulang tahun Bhayangkara, semoga Polri selalu menjadi pengayom, pelayan, dan pelindung masyarakat,ā ujar Bupati Subandi dengan penuh hormat. Kalimat ini bukan sekadar ucapan formal, melainkan refleksi dari harapan publik terhadap institusi penegak hukum. Dalam konteks yang lebih luas, pernyataan ini juga menegaskan bahwa peran Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan warga.
Bingkisan yang diberikan bukan hanya soal materi, melainkan wujud kepedulian dan sinergi. Para ojol yang menerimanya tidak hanya senang karena mendapat barang, tetapi juga karena merasa diakui sebagai bagian penting dari ekosistem perkotaan. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang menjaga mobilitas warga, dan dengan aksi sederhana ini, pemerintah dan aparat memberi pengakuan bahwa kontribusi mereka berarti.
Kapolresta Sidoarjo pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung arah pembangunan Kabupaten Sidoarjo. Pernyataan singkat tapi penuh makna ini menunjukkan bahwa Polri tidak bekerja sendiri, tetapi berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menciptakan Sidoarjo yang lebih baik. Ini adalah contoh nyata bagaimana sinergi multidimensi bisa mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Peringatan HUT Bhayangkara tahun ini menjadi pesan kuat, bahwa sinergi TNI-Polri dan Pemkab Sidoarjo bisa menjadi motor perubahan sosial. Pendekatan humanis yang ditunjukkan melalui aksi bagi-bingkisan kepada ojol adalah bukti bahwa perubahan tidak selalu harus dimulai dari program besar. Terkadang, hal-hal kecil yang penuh empati justru lebih berdampak, karena menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Aksi sederhana ini pun menjadi viral di media sosial. Fenomena ini membuktikan bahwa masyarakat haus akan kisah-kisah yang mengedepankan nilai kemanusiaan. Dalam dunia yang semakin individualistik, gestur kepedulian seperti ini menjadi magnet yang kuat, memicu apresiasi dan harapan untuk lebih banyak aksi nyata di masa depan.
Tak heran jika #HUTBhayangkara dan #OjolDapatBingkisan menjadi trending. Kedua tagar ini bukan sekadar ramai dibicarakan, tetapi juga menjadi cermin bahwa publik menginginkan relasi yang lebih erat antara pemangku kebijakan dan warga. Momentum ini bisa menjadi titik awal bagi terciptanya lebih banyak program yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, karena pada akhirnya, pembangunan yang berkelanjutan harus dimulai dari rasa saling peduli.
Dengan demikian, peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Sidoarjo bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah manifesto bahwa kolaborasi dan empati adalah pondasi utama dalam membangun negeri.

