Modus Undangan APK, HP Kades Diretas, Dua Warga Rugi Rp67 Juta

Penipuan Undangan APK
HP Kades Candinegoro diretas lewat APK undangan WA, dua warga rugi Rp67 juta. Waspadai modus penipuan phishing siber makin marak. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Malapetaka datang tanpa tanda. Di Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, sebuah pesan WhatsApp berbentuk undangan pernikahan merenggut kepercayaan dan uang dua warga hingga total Rp67 juta. Ironisnya, nama baik Kepala Desa (Kades) justru yang dijadikan tameng oleh pelaku penipuan siber, yang kian lihai menyamar dan menyusup.

Semaun (68), Kepala Desa Candinegoro, jadi korban pertama dari skenario siber canggih yang melibatkan file APK jahat.

Tanpa sadar, ia membuka file ā€œundangan pernikahanā€ yang dikirim ke WhatsApp-nya—yang ternyata berisi malware.

Dalam hitungan jam, ponsel pribadinya tidak hanya lumpuh, tapi juga menjadi alat kejahatan.

ā€œBenar HP saya jadi korban penipuan kena hacker lewat WhatsApp. Kamis siang (10/7), semua kontak hilang. Kata anak saya, tunggu 11 jam baru aktif.

Tapi esoknya malah datang teman saya bawa obat mata, sambil bilang sudah transfer Rp30 juta,ā€ kata Kades Semaun, Sabtu (12/7).

Tak hanya satu, korban kedua pun muncul. Kaji Sholeh, rekan kerja dari Sambungrejo, juga mentransfer uang Rp37 juta ke rekening atas nama yang tidak dikenal.

Modusnya sama: pelaku mengaku sebagai Kades, minta bantuan dana, lalu memaksa korban bertindak cepat tanpa konfirmasi.

Tri, warga Krian yang mewakili kerabatnya Kaji Djapi (55), menyesalkan kejadian itu. Mewakili kerabatnya Kaji Yapi, yang menjadi korban penipuan ini. Yang bersangkutan sudah mentransfer Rp 30 juta, ke rekening BRI atas nama Dzikry Hariadi dengan nomor rekening : 1748 0100 4732 505.

“Kerabat saya Kaji Djapi (55) wara Desa Cadinegoro mendapatkan WA dari nomornya Pak Kades, tanpa konfirmasi karena pak Kades Ketika di telp tidak bisa. Akhirnya keluarga saya langsung transfer Rp 30 juta. Karena Waktu itu kerabat saya sedang ada Kerja sama dengan Pak Kades,” Ungkapnya.

Baca Juga  Renovasi 164 RTLH, Program Pemkab Sidoarjo Sentuh Hati Warga

Kades Semaun pun segera mengambil langkah. Ia berencana melaporkan peretasan ini ke Polresta Sidoarjo dan menghimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap pesan-pesan mencurigakan.

“Saya menghimbau kepada masyarakat setelah HP diretas, agar segera memblokir nomor telp pribadi saya. Karena yang menjadi korban rekan kerja saya merasa kasihan ini saya akan berupaya mencari jalan solusinya,” Tegas Semaun.

Fenomena penipuan digital dengan modus phishing APK terus meningkat. Di balik layar pesan yang terlihat biasa, tersimpan jebakan finansial.

Edukasi digital dan kehati-hatian menjadi tameng utama agar tak ada lagi kepercayaan yang ternoda atau rupiah yang melayang sia-sia.