Ruang.co.id – Prestasi gemilang tim catur Surabaya di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025 menjadi energi baru bagi King Knight Creative. Dengan torehan satu emas dan dua perunggu, komunitas ini tak berhenti berinovasi. Mereka kini fokus pada regenerasi, menyiapkan bibit-bibit muda melalui serangkaian event catur kreatif yang menjangkau semua kalangan. Senin, (22/7/2025).
Hesnud Daulah, Ketua King Knight, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya. “Porprov adalah bukti bahwa Surabaya punya talenta catur yang luar biasa,” ujarnya. Namun, ia menegaskan bahwa pembinaan jangka panjang lebih penting dari sekadar medali. Budi Leksono (Buleks), pendukung komunitas ini, juga turun langsung memberikan motivasi. “Kita tidak boleh berpuas diri. Porprov 2027 di Surabaya harus jadi panggung kejayaan!” tegasnya.
Menyambut Hari Catur Sedunia 20 Juli 2025, King Knight bersama Garam Cap Kapal menggelar Turnamen Catur Junior kategori U10, U11, U12, dan SMP. Acara ini sukses menarik 213 peserta dari berbagai penjuru Jatim, bahkan dari Semarang dan Jogja. “Ini bukti bahwa Surabaya menjadi magnet bagi pecatur muda,” kata Hesnud.
Tak berhenti di situ, akhir pekan lalu, King Knight mengadakan dua event sekaligus. Sabtu (19/7), mereka menggelar pertandingan Double Team di Warkotea Suroboyo, markas latihan mereka. Minggu (20/7), giliran turnamen Single untuk usia dini dan pelajar SMP yang ramai digelar di Mall BG Junction. “Kami ingin anak-anak tidak hanya jago bermain, tapi juga mencintai catur sejak dini,” jelas Hesnud.
Menuju Porprov 2027, King Knight tak hanya fokus pada bibit muda, tapi juga memperkuat jejaring komunitas catur Surabaya. Pada 27 Juli 2025, mereka akan menggelar kompetisi catur antar komunitas se-Surabaya, dengan syarat peserta harus memiliki KTP Surabaya. “Ini untuk memperkuat identitas dan kebanggaan sebagai pecatur Surabaya,” papar Hesnud.
Event ini dirancang untuk menjaga semangat kompetitif sekaligus memupuk solidaritas. “Kami tidak ingin catur hanya jadi ajang persaingan, tapi juga wadah silaturahmi,” tambahnya. Strategi ini sejalan dengan visi Budi Leksono, yang percaya bahwa kolaborasi antar komunitas adalah kunci kesuksesan catur Surabaya di kancah nasional.
Dengan jadwal event yang padat dan variatif, King Knight berkomitmen menciptakan ekosistem catur yang berkelanjutan. Mulai dari turnamen pelajar, kompetisi komunitas, hingga latihan rutin di Warkotea Suroboyo, semua dirancang untuk memastikan Surabaya siap menjadi tuan rumah Porprov 2027.
“Kami tidak hanya ingin menang, tapi juga membangun tradisi catur yang kuat di Surabaya,” pungkas Hesnud. Dukungan penuh dari pemerintah, sponsor, dan masyarakat membuat optimisme ini bukan sekadar wacana. Kini, Surabaya bukan hanya kota pahlawan, tapi juga kota pecatur tangguh!
