Khusnul Arif Desak Gubernur Jatim Realisasikan Bandara Dhoho Internasional

Bandara Dhoho status internasional
Gubernur Khofifah usulkan Bandara Dhoho Kediri jadi internasional. Anggota komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif, minta fokus dulu pada peningkatan okupansi penerbangan domestik. Foto: Gentur
Ruang Gentur
Ruang Gentur
Print PDF

Ruang.co.id – Usulan Gubernur Jawa Timur soal status Bandara Dhoho Kediri menjadi Bandara Internasional, pada kementrian perhubungan harus bisa terealisasikan. Karena usulan tersebut sebenarnya sudah menjadi wacana lama.

Menanggapi usulan gubernur tersebut, anggota komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif, menyatakan yang penting bukan hanya usulan status menjadi bandara internasional saja. Namun yang terpenting dari itu adalah bagaimana pemerintah segera meningkatkan okupansi penumpang domestik agar bandara tersebut bisa lebih hidup dan tidak sepi.

“Bukan hanya usulan status menjadi bandara internasional yang penting. Tapi lebih dari itu yang terpenting adalah bagaimana penerbangan domestik di bandara Dhoho itu bisa meningkat. Sehingga bandara Dhoho semakin ramai dan tidak sepi,” ujar politikus partai Nasdem itu (29/7).

Karena, lanjut Arif, sejak awal dibangun dan dirukan oleh pihak swasta, konstruksi bangunan bandara Dhoho memang sudah disetting sebagai bandara internasional. Akan tetapi karena lokasinya berada di daerah yang jauh dari ibukota propinsi, sehingga lebih didahulukan penerbangan domestik.

Selain itu, bandara Dhoho sebenarnya berada di tempat yang sangat strategis karena bisa mengakses tempat-tempat pariwisata di 13 kabupaten/ kota yang ada di sekitarnya.

“Dari letak geografis itulah seharusnya pemerintah provinsi bisa membantu mengupayakan untuk meningkatkan terlebih dahulu penerbengan domestik. Paling tidak masuk dan disyahkan dalam RPJMD Jatim, ” tandas Khusnul Arif.

Meski demikian, lanjut Arif, dirinya tetap mendukung usulan tersebut. Karena usulan tersebut juga merupakan salah satu upaya untuk membuka jalan agar bandara tersebut bisa beroperasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan provinsi Jawa Timur, Nyono menyebutkan, dengan rekomendasi dari gubernur yang menginstruksikan agar pihaknya menjalankan usulan tersebut ke Kemenhub disambutnya dengan antusias. Pasalnya dengan peningkatan status menjadi bandara internasional nantinya, fungsi bandara Dhoho akan semakin besar. Tidak hanya melayani penerbangan pesawat kargo dan domestik saja. Tapi juga penerbanfan internasional seperti umroh dan kedatangan internasional dengan tujuan wisata maupun bisnis dan lainnya.

Baca Juga  Fraksi Demokrat DPRD Jatim Gelar Diskusi Bulanan, Asah Pengetahuan untuk Optimalisasi Pengawalan Program Pemerintah

Nyono mengangatakan, Sayang kalau sampai bandara Dhoho sepi. Karena bandara yang dibangun denfan biaya ratusan trilyun itu sebenarnya sangat prospektif jika dikelola sesuai fungsinya.