Ruang.co.id – Sebagai penggemar sejati sepak bola, terutama drama yang terjadi di Old Trafford, saya pribadi merasa situasi di Manchester United saat ini benar-benar bikin deg-degan. Jujur saja, rangkaian hasil buruk belakangan ini membuat spekulasi tentang pergantian manajer kembali memanas. Padahal, kita semua tahu, janji manis era kepelatihan Ruben Amorim sempat membawa optimisme tinggi. Tapi, ya, begitulah dinamika sepak bola, khususnya di klub sebesar Setan Merah ini. Tekanan itu selalu ada!
Kita tidak bisa memungkiri, statistik United di bawah Amorim memang mengkhawatirkan. Bayangkan, setelah musim lalu tim harus puas finis di peringkat ke-15 klasemen Premier Leagueāsebuah rekor terburuk klub di era modernāperforma di awal musim 2025/2026 ini juga belum menunjukkan perbaikan signifikan. Ini bukan sekadar kekalahan biasa, ini adalah indikasi bahwa sistem yang ingin diterapkan Amorim, terutama formasi 3-4-3 yang ia andalkan, belum benar-benar nyetel dengan skuad. Apalagi, catatan menunjukkan, Amorim telah kalah 17 dari 33 pertandingan Premier League sejak kedatangannya. Disaster, kata beberapa pandit, dan saya rasa mereka ada benarnya. Jelas, situasi ini membuat nama manajer Manchester United Ruben Amorim terus menjadi sorotan utama.
Memanasnya Spekulasi: Gareth Southgate dan Oliver Glasner Muncul ke Permukaan
Seiring dengan meningkatnya tekanan dan perbincangan di kalangan penggemar, nama-nama kandidat pengganti manajer Manchester United mulai bermunculan. Ini seperti siklus abadi di Old Trafford, di mana setiap manajer yang mengalami sedikit kemerosotan, daftar penggantinya langsung tersusun rapi. Kali ini, dua nama besar yang mencuat ke permukaan adalah Gareth Southgate dan Oliver Glasner.
Mengapa Gareth Southgate Jadi Sorotan Utama?
Nama Gareth Southgate, mantan manajer tim nasional Inggris, tiba-tiba menjadi magnet terbesar dalam rumor ini. Saya akui, Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas klub, memang dikenal sebagai pengagum berat Southgate. Namun, jurnalis ternama, Fabrizio Romano, memberikan pandangan yang lebih jernih. Menurutnya, meski ada pertemuan atau pembicaraan, itu lebih bersifat klarifikasi, belum ada tanda-tanda penunjukan resmi. Ini penting, lho, supaya kita tidak mudah termakan hype atau isu sembarangan.
Romano bilang, “Saya telah menerima banyak pertanyaan tentang hierarki Man United tentang pertemuan tatap muka dengan Gareth Southgate.” Tapi, ia juga menekankan, situasinya tidak sesederhana itu. Southgate sendiri, setelah meninggalkan The Three Lions, belum kembali ke manajemen klub. Pertanyaan besarnya, apakah ia sosok yang tepat untuk menangani ruang ganti yang penuh bintang dan tekanan gila-gilaan di level klub setiap minggunya? Rekam jejaknya di level klub memang minim, dan itu jadi keraguan besar.
Oliver Glasner: Kuda Hitam yang Tenang dan Profesional
Di sisi lain, ada nama Oliver Glasner, manajer asal Austria yang belakangan ini menorehkan prestasi gemilang. Berbeda dengan hingar-bingar di sekitar Southgate, Glasner menanggapi rumor yang mengaitkannya dengan kursi panas di Old Trafford dengan sikap yang super tenang. Saya suka sekali dengan diksi jawabannya pada Kicker.
Dia bilang, “Saya mengikuti semua rumor dan hanya itu yang ada, dengan netral dan sepenuhnya santai. Saya berfokus pada pekerjaan sehari-hari dengan para pemain dan pelatih saya, dan berusaha menikmatinya semaksimal mungkin.” Profesional banget, kan? Sikap tenang seperti ini seringkali menunjukkan fokus pada pekerjaan yang sedang diemban, yang mana kita tahu, ini adalah kunci sukses di sepak bola. Glasner, dengan gaya kerjanya yang detail dan adaptif, bisa jadi adalah “kuda hitam” yang sesungguhnya di daftar incaran Sir Jim Ratcliffe.
Posisi Amorim: Aman Tapi Tetap Dalam Pengawasan Ketat
Meskipun spekulasi pergantian manajer sudah seperti api yang menjalar, manajemen Manchester United kabarnya masih menghormati manajer mereka, Ruben Amorim. Mereka sepertinya belajar dari pengalaman sebelumnya dan enggan mengambil keputusan drastis terlalu cepat yang justru bisa merusak suasana tim. Klub masih memantau perkembangan performa tim sebelum mengambil keputusan drastis, begitulah inti dari kabar yang beredar.
Namun, kita perlu garis bawahi, “dihormati” bukan berarti “aman seratus persen”. Romano pun menegaskan, tetap ada situasi yang memungkinkan pihak klub untuk mengevaluasi kinerja Amorim. Intinya, pertandingan berikutnya akan sangat krusial bagi Amorim. Setiap hasil negatif akan menambah berat beban di pundaknya. Para penggemar, termasuk saya, berharap The Red Devils bisa segera menemukan konsistensi.
United, sebagai salah satu klub terbesar di dunia, harus segera kembali ke jalur kemenangan. Ini bukan hanya soal posisi di klasemen, tetapi juga soal mengembalikan DNA klub. Mempertimbangkan tekanan yang ada, entah Amorim yang bertahan dengan perbaikan signifikan atau salah satu dari Gareth Southgate atau Oliver Glasner yang datang, perubahan must be made. Jika tidak, kursi panas di Old Trafford ini akan terus memakan korban. Siapapun manajernya, kita hanya ingin melihat United kembali menakutkan!

