Sidoarjo, Ruang.co.id ā Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggelar Simulasi Sistem Penfamanan Kota (Sispemkota) di GOR Sidoarjo, Rabu pagi (15/10/2025).
Ratusan aparat kepolisian dan TNI berkolaborasi dalam latihan Sispamkota yang prakarsai Polda Jatim, sebagai langkah nyata menjaga stabilitas Kamtibmas.
Kapolda Jatim Irjen Pol. Nanang Avianto yang memimpin langsung simulasi itu menggasksn, āSimulasi ini melatih kecepatan, keberanian, dan ketegasan anggota kami. Kami ingin pastikan, Polri siap setiap saat mengamankan masyarakatā.
Ia menambahkan, latihan ini akan dilakukan secara berkelanjutan agar kesiapsiagaan aparat tetap optimal.
Adegan itu menggambarkan ada sesuatu dibalik profesionalisme aparat dalam menghadapi potensi gangguan sosial di lapangan.
Wakil Bupati Mimik Idayana memuji kesiapan Polda Jatim dan sinergi TNI-Polri. āLatihan ini bukan hanya tentang kekuatan, tapi tentang tanggung jawab moral. Keamanan adalah hak rakyat, dan Polri hadir sebagai penjaganya,ā ujarnya.
Wakil ketua Fraksi PDI-P DPRD Sidoarjo, Kusumo Adi Nugroho, berpendapat senada. Ia menilai simulasi Sispamkota sebagai bentuk pengamanan menjaga kondusifitas masyarakat, khususnya terhadap warga Sidoarjo.
āUntuk mendukung kondusifitas dan keamanan masyarakat, perlu adanya kesiapan siaga selalu dari aparat terkait,ā ujar Kusumo, Kamis siang (16/10/2025).
Dugaan Agenda Potensi Konflik Besar di Sidoarjo
Data dari Baintelkam Polri (2024) mencatat potensi peningkatan aksi unjuk rasa nasional sebesar 23 persen menjelang tahun politik 2025.
Sedangkan gelombang unjuk rasa / demonstrasi berskala isu nasional di Indonesia selama 2025 diantaranya āIndonesia Gelapā, aksi mahasiswa (pertengahan Februari 2025).
Gelombang Aksi menolak RUU TNI / Revisi Undang-Undang TNI, terjadi pada 19ā20 Maret 2025. Gelombang aksi berkaitan ekonomi dan program sosial (bervariasi sepanjang tahun).
Ancaman dan aksi buruh / mogok nasional (fase akhir 2025, ancaman eskalasi). Gelombang aksi demonstrasi mulai 25 Agustus 2025 hingga tewasnya pengemudi Ojol terlindas mobil Rantis Barracuda Sat Brimob, dan bergulir aksi penyusupan brutal membakar kantor dan simbol pemerintahan.
Simulasi Sispamkota yang diprakarsai Polda Jatim dan berlangsung di GOR Sidoarjo, menimbulkan banyak tanda tanya sejumlah kalangan elemen tokoh masyarakat Sidoarjo. Bakal ada agenda isu besar apa yang terjadi di Sidoarjo?
Hajat politik nasional dan daerah sudah berlalu setahun lalu, isu ā isu nasional yang muncul belakangan, secara faktual di Sidoarjo masih tergolong kondusif, kalaupun ada aksi turun ke jalan.
Pengamat sosial politik Sidoarjo, Nanang Haromain memperkirakan, kemungkinan akan dimainkan lagi isu ā isu pondok pesantren dan santri NU.
Menurut pengamatannya, sejarah panjang bangsa ini mencatat, kasus yang menarik NU dan Santri ke pusaran konflik politik tidak sekali dua kali.
āKalau mencermati pola ā pola gerakannya, bisa saja agenda nasional itu kembali dimainkan, dengan isu pondok pesantren dan santri. Baru saja sudah terjadi emosi kemarahan ponpes, kyai dan santri di Lirboyo muncul terkait tayangan trans7 yang memicu ketersinggungan,ā ungkapnya, Kamis (16/10/2025).
Saat ini juga tidak menutup kemungkinan ada yang memainkan sentimen antar kelompok untuk kepentingan politik praktis, melihat pola-pola cipta kondisi yang mirip dengan isu nasional yang gagal kemarin.
āSebelumnya sempat terjadi gelombang emosional amarah Ansor dan Banser terkait Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Sampai saat ini penanganan masalahnya masih berlangsung di Polda Jatim. Sejarah panjang bangsa, persoalan yang menyinggung dan menyulut amarah NU sudah tertorehkan. Yang saya khawatirkan mereka yang gagal di Agustus kemarin, kembali memainkan isu sensitif ini di Jatim, khususnya di Sidoarjo, untuk menjadi isu nasional,ā ujar Nanang yang pernah menjabat komisioner KPU Sidoarjo.
Karena itu, bagi aparat kepolisian simulasi seperti Sispamkota di Sidoarjo, menjadi langkah preventif penting dalam menjaga keamanan daerah strategis seperti Sidoarjo.

