Bahasa Inggris Resmi Masuk Kurikulum Wajib SD 2027

kurikulum SD 2027
Pemerintah tetapkan Bahasa Inggris sebagai pelajaran wajib SD mulai 2027/2028 untuk tingkatkan daya saing global generasi muda Indonesia melalui kurikulum baru. Foto: Istimewa
Ruang Sely
Ruang Sely
Print PDF

Ruang.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi akan memberlakukan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib untuk tingkat Sekolah Dasar. Kebijakan pendidikan terbaru ini dijadwalkan mulai efektif pada tahun ajaran 2027/2028 mendatang, menandai babak baru dalam pembelajaran bahasa asing di Indonesia. Jumat, (17/10/2025). Langkah strategis ini dirancang khusus untuk menumbuhkan kemampuan komunikasi global anak Indonesia sejak dini sekaligus memperluas kesempatan mereka dalam beradaptasi dan berkompetisi di kancah internasional.

Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti menegaskan bahwa penanaman kemampuan Bahasa Inggris sejak usia dini merupakan bentuk komitmen nyata Indonesia dalam membentuk generasi unggul yang siap bersaing. “Dengan menanamkan kemampuan Bahasa Inggris sejak dini, Indonesia menegaskan komitmennya membentuk generasi lulusan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga memiliki daya saing di tingkat global,” tegas Mu’ti. Visi pendidikan nasional ini menjadi fondasi utama dari kebijakan pendidikan yang akan diterapkan.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, memberikan penjelasan mendetail mengenai landasan hukum kebijakan ini. Menurut Toni, wacana memasukkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib sebenarnya bukan merupakan hal yang baru dan tidak dijalankan secara tiba-tiba. Proses transisi kurikulum yang matang telah memiliki pondasi hukum yang kuat dan jelas.

Dasar hukum tersebut tercantum secara resmi dalam Pasal 33 Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. “Sebenarnya memasukkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib bukan proses yang baru dijalankan tiba-tiba. Proses transisinya sudah tercantum dalam Pasal 33 Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024,” jelas Toni Toharudin. Regulasi pendidikan ini kemudian diperkuat lagi dengan terbitnya Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Permendiktiristek Nomor 12 Tahun 2024.

Baca Juga  Karya Literasi Bocah SD Surabaya Luncurkan Buku 3 Kisah

Toni Toharudin berharap kebijakan wajib Bahasa Inggris di jenjang SD ini dapat menjadi momentum penting dalam peningkatan mutu pendidikan dasar di Indonesia secara keseluruhan. Terdapat beberapa target capaian pembelajaran yang ingin diwujudkan melalui penerapan kebijakan ini. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kemampuan komunikasi lintas budaya yang efektif dan penuh empati.

“Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kemampuan komunikasi lintas budaya, memperluas wawasan global, serta menumbuhkan kepercayaan diri menghadapi tantangan masa depan,” papar Toni lebih lanjut. Selain itu, kebijakan pendidikan ini juga ditujukan untuk memperluas wawasan global anak-anak sedari kecil. Pada akhirnya, semua upaya ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan yang semakin kompleks.

Menteri Abdul Mu’ti juga menyoroti peran teknologi pendidikan dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris yang baru nanti. Ia mengakui bahwa teknologi pembelajaran memang sangat membantu dan mempermudah proses belajar. Namun demikian, Mu’ti menekankan dengan tegas bahwa teknologi pendidikan sama sekali tidak dapat menggantikan peran sentral seorang guru dalam pembelajaran.

Baca Juga  TPS Perluas Wawasan Maritim Melalui Kunjungan Siswa Sekolah Dasar

“Teknologi memang membantu proses belajar. Tetapi tidak menggantikan peran guru,” kata Mu’ti dalam keterangan tertulisnya. Guru profesional tetap menjadi ujung tombak dan faktor penentu keberhasilan dalam transfer ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter peserta didik. Pernyataan ini disampaikannya dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan pada hari Jumat, tanggal 17 Oktober 2025.

Kolaborasi pendidikan yang solid antara pemerintah, sekolah, dan seluruh tenaga pendidik menjadi kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan besar ini. Dengan komitmen dan sinergi pendidikan dari semua pihak, Bahasa Inggris tidak akan sekadar diajarkan sebagai sebuah mata pelajaran tambahan. Bahasa Inggris diharapkan dapat menjadi jembatan pendidikan nyata bagi generasi muda Indonesia menuju dunia yang lebih terbuka, interconnected, dan kompetitif. Masa depan pendidikan Indonesia sedang dipersiapkan untuk melangkah lebih jauh dengan kurikulum yang mengglobal.

#Sumber