Ruang.co.id – Anggota Komisi E DPRD Jatim, Rasiyo mengatakan, saat ini peran guru semakin kompleks. Tidak hanya sekedar mengajar untuk menjadikan siswa pintar. Namun juga harus mampu melek teknologi dan menyiapkan mental generasi menjadi lebih baik dan beradab.
Hal ini dikatakan Rasiyo saat merefleksikan hari guru ke 80 yang jatuh pada tanggal 25 November 2025. Menurutnya, guru memiliki peran penting, dalam mewujudkan cita cita bangsa dalam menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam momentum peringatan Hari Guru Nasional 2025, yang mengangkat tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, Rasiyo mencatat ada beberapa faktor yang harus dimiliki oleh para guru. Diantaranya kemampuan atau skill yang mumpuni serta kesejahteraan yang terjamin. Faktor tersebut, tidak hanya datang dari guru sendiri, tetapi peran serta Pemerintah dan masyarakat.
“Kalau gurunya bagus, termasuk kesejahteraannya baik, dalam rangka belajar mengajar juga bagus, dampaknya pada peningkatan kualitas anak anak didik kita. Nah anak anak didik kita ini, diharapkan 2045 adalah menjadi generasi emas, sehingga negara menjadi kuat,” ujar politisi Partai Demokrat ini menjelaskan.
Rasiyo menerabgkan, para guru dalam proses kegiatan belajar mengajar saat ini menghadapi berbagai tantangan. Selain guru dituntut menguasai teknologi informasi dalam proses pembelajaran, juga dihadapkan pada kasus bulliying bahkan kriminalitas siswa.
“Beberapa kasus yang sempat membuat kita prihatin diantaranya, seperti kasus di SMA 72 Jakarta, kasus yang terjadi di Tangerang, Bandung, narkoba di Surabaya. Dan banyak lagi kasus yang berkaitan dengan dunia pendidikan di Jatim. Hal ini memerlukan perhatian secara sungguh sungguh. Artinya tantangan Guru ini srmakin hari semakin luar biasa beratnta, ” tandas Legislator yang pernah menjabat sebagai Kadiknas dan Sekda Jatim ini.
Guna mengantisipasi kasus kasus semacam itu, politikus yang terpilih dari Dapil Surabaya ini menegaskan, pendisikan tidak hanya menjadi tanggung jawab guru di Sekolah, tetapi juga diperlukan kerjasama yang baik antara guru dan orang tua. Keduanya didorong untuk berkolaborasi, dalam mencetak anak didik yang berkualitas.
“Peran guru tidak hanya mendidik agar anak menjadi anak yang cerdas. Tapi tidak hanya cerdas, tapi juga hatinya mulia, dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa. Itu lebih penting,” tuturnya.
Rasiyo juga mendorong kepada Kementerian Pendidikan dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk memberikan perhatian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru secara merata. Mulai dari gaji yang layak, hingga sertifikasi.

