Sidoarjo, Ruang.co.id -Pelantikan Pengurus IPSI Kabupaten Sidoarjo 2025 di Pendopo Delta Wibawa, Sabtu (6/12/2025), menghadirkan momentum penting ketika sejumlah legislator lintas partai menyatu mendukung kebangkitan pencak silat daerah dan mengokohkan arah pembinaan atlet yang lebih maju.
Ketua IPSI Sidoarjo terpilih, Anang Siswandoko, yang juga anggota Fraksi Gerindra, resmi memimpin susunan pengurus baru yang turut diwarnai tokoh DPRD lainnya: M. Rojik (Wakil Ketua Fraksi PKB), M. Nizar (Ketua Fraksi Golkar), serta Vyke Widya Asroni, kader PKS dari Fraksi Gabungan PKSāPPP.
Kehadiran mereka menciptakan kedekatan emosional, dan membangkitkan optimisme semangat baru dalam dunia pencak silat Sidoarjo.
āKami ingin mengembalikan semangat prestasi yang pernah diraih IPSI Sidoarjo, yang pernah meraih 3 medali emas di Porprov Jatim. Dari capaian kemarin turun untuk medali emas hanya dapat satu,ā ujar Anang bernada optimis.
M. Nizar sebagai salah satu Pembina di kepengurusan baru IPSI Sidoarjo, menegaskan bahwa konsolidasi para legislator ini menjadi energi positif bagi masa depan pembinaan olahraga bela diri lokal.
āKehadiran kami dari anggota dewan mengajak semua pengurus bergerak cepat, menjaga integritas, dan menguatkan pembinaan atlet Sidoarjo agar kembali berjaya,ā ujarnya.
Kepengurusan baru ini diproyeksikan menjadi motor perubahan sesuai mandat Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IPSI, dan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, yang menekankan pembinaan berjenjang, prestasi, serta tata kelola organisasi yang profesional.
Regulasi tersebut menegaskan, bahwa cabang olahraga wajib menghadirkan ekosistem pelatihan yang transparan, inklusif, dan berbasis kompetensi.
IPSI Sidoarjo menargetkan penataan ulang sistem pelatih, pemetaan potensi atlet sejak usia dini, hingga penguatan kompetisi internal berbasis prestasi.
Data Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menunjukkan, pencak silat masih menjadi cabang dengan minat tertinggi di Jawa Timur, sehingga Sidoarjo dinilai memiliki peluang besar menembus kejurnas maupun PON.
Kehadiran politisi dalam struktur kepengurusan IPSI Sidoarjo, menurut Rojik, bukan untuk kepentingan politik di persilatan, tetapi sebagai jembatan memperkuat sarana, fasilitas, dan akses pembinaan.
āSaya memastikan IPSI Sidoarjo berdiri untuk atlet, bukan agenda politik. Kami bekerja profesional dan transparan,ā tegasnya.
Legislator Sidoarjo berkomitmen bahwa, pelantikannya ini menjadi simbol persatuan lintas warna politik, yang bergerak dalam satu tujuan: menyalakan kembali bara semangat pencak silat Sidoarjo, agar kembali menjadi lumbung prestasi yang membanggakan daerah.

