Ruang.co.id – AC Milan harus menelan pil pahit di penghujung musim 2024/2025. Harapan mereka untuk menutup musim dengan satu trofi pupus sudah. Di final Coppa Italia 2025 yang digelar Kamis (15/5) dini hari WIB, Rossoneri kalah 0-1 dari Bologna di Stadion Olimpico, Roma.
Kekalahan ini bukan sekadar kehilangan piala. Milan kini terancam mengakhiri musim tanpa tiket ke kompetisi Eropa. Dan ini tentu jadi kabar buruk, bukan hanya bagi fans, tapi juga masa depan klub secara finansial dan teknis.
Kekalahan Menyakitkan final Coppa Italia, Harapan Pupus di Olimpico
Gol semata wayang dari Dan Ndoye pada menit ke-53 menghancurkan impian Milan. Tim asuhan Sergio Conceicao terlihat kurang greget, dan lini serang tak mampu menembus rapatnya pertahanan Bologna.
Bologna sendiri tampil cerdas dan efektif. Mereka bukan cuma menang, tapi sekaligus memastikan diri sebagai juara Coppa Italia 2025—gelar pertama mereka dalam beberapa dekade.
Peringkat Anjlok, Zona Eropa Kian Jauh
Milan saat ini duduk di posisi ke-8 Serie A hingga pekan ke-36. Dengan raihan 60 poin dan hanya dua laga tersisa, peluang mereka menembus zona Eropa, apalagi Liga Champions, sangat kecil.
Biasanya, posisi lima besar Serie A akan lolos ke Liga Europa atau Conference League. Tapi Milan kini harus berharap tim-tim di atasnya terpeleset. Tanpa kepastian, semua tinggal skenario.
Kegagalan Coppa Italia Berarti Gagal Juga ke Eropa?
Benar sekali. Salah satu keuntungan menjuarai Coppa Italia adalah jaminan tiket otomatis ke Liga Europa. Tapi kini, Milan tak dapat privilege itu. Otomatis, mereka hanya bergantung pada posisi akhir Serie A.
Dua laga tersisa mungkin menyimpan kejutan, tapi peluangnya tipis. Terutama karena persaingan di papan tengah klasemen cukup sengit.
Nasib Sergio Conceicao: Tak Selamat Meski Juara?
Pelatih asal Portugal, Sergio Conceicao, datang ke Milan pada Desember 2024 menggantikan Stefano Pioli. Namun sejauh ini, performa Milan di bawahnya belum memuaskan.
Laporan dari Fabrizio Romano menyebutkan bahwa bahkan jika Milan juara Coppa Italia pun, manajemen tetap berniat memecat Conceicao. Kekalahan ini hanya mempercepat kemungkinan tersebut.
Lebih dari sekadar hasil, Conceicao disebut kehilangan kendali ruang ganti. Sebuah sinyal bahaya bagi ruang tim dan kepemimpinan.
Rekrutan Gagal: Joao Felix dan Kyle Walker Tak Mengesankan
Dua nama besar sempat mendarat di San Siro pada Januari: Joao Felix dan Kyle Walker. Sayangnya, keduanya tak mampu memberi dampak signifikan.
Walker tampak jauh dari performa terbaiknya seperti saat di Manchester City. Sementara Joao Felix, meskipun sempat menyala di awal, gagal menjaga konsistensi.
Kabar terbaru menyebut Milan tidak akan mempermanenkan dua pemain itu. Mereka akan kembali ke klub asalnya masing-masing setelah musim ini.
Potensi Exodus: Reijnders dan Maignan Dilirik Klub Besar
Tanpa keikutsertaan di kompetisi Eropa, Milan juga terancam kehilangan beberapa pemain kunci. Salah satunya adalah Tijjani Reijnders.
Gelandang asal Belanda itu tengah dilirik Manchester City sebagai calon penerus Kevin De Bruyne. The Athletic bahkan menyebut negosiasi sudah mulai dilakukan.
Mike Maignan juga dalam radar klub besar Inggris. Kiper andalan Milan ini masuk daftar belanja Manchester United dan Chelsea. Jika Milan gagal tampil di Eropa, menjaga mereka akan jadi tugas berat.
Apa Jalan Keluar Milan? Evaluasi Menyeluruh Harus Dimulai
Jika ingin kembali bersaing musim depan, Milan harus bersih-bersih. Mulai dari struktur pelatih hingga strategi transfer. Butuh perencanaan yang matang dan pemain yang benar-benar sesuai kebutuhan taktik.
Jika tidak, Milan bisa terus terpuruk dan kehilangan status sebagai klub papan atas Italia, bahkan Eropa