ruang

Menyala Wi! Pesan Seorang Sahabat Dari Suwirta ke Made Satria, Saat Tongkat Estafet Nantinya Akan Diamanahkan

Ruang Hadilies
Ruang Hadilies
Print PDF

Klungkung, Ruang.co.id- Pesan seorang sahabat dari Suwirta ke Made Satria, dilontarkan untuk memberikan tongkat estafet yang bisa jadi akan diamanahkan rakyat kepadanya.

Dua politisi asal Kecamatan Nusa Penida, Nyoman Suwirta dan Made Satria, saling mendukung untuk berkembangnya Klungkung ke depan.

Suwirta siap menjadi ujung tombak memenangkan Made Satria di Klungkung, ketika rekomendasi turun kepadanya.

Selain menjadi ujung tombak, kepada Made Satria yang berpeluang mendapat rekomendasi dan menang di Pilkada Klungkung 2024, Suwirta menitip berbagai pesan. Pesan mendalam, seorang sahabat dari Suwirta ke Made Satria.

Pesan ini untuk bagaimana membangun Klungkung ke depan ketika mandat rakyat sudah di emban.

Kata Suwirta, dirinya saat ini berada di Nusa Penida, dan mengingat bagaimana banyaknya protes keluhan infrastruktur, yang diakuinya belum sepenuhnya sempurna.

Namun, yang harus diakui bahwa Nusa Penida itu bukan Kuta dan Nusa Dua, yang sudah berkembang. Nusa penida masih baru berkembang menjadi destinasi wisata andalan Pulau Bali.

Tahun 2016, seingat Suwirta, dirinya dan pemerintah Klungkung, masih tersengal-sengal. Apalagi, bagaimana melihat Nusa Penida pada era tahun 2015 ke bawah.

“Nah Itulah tugas Made Satria ya, astungkara diberikan amanah dan mandat oleh masyarakat untuk menjadi Bupati Klungkung. Bagaimana mempercepat apa yang sudah ada saat ini. Jadi tugasnya adalah untuk lebih cepat, karena ini kan di ibaratkan sudah menggeliat Nusa Penida ini kan. Jadi tidak sesusah saat saya menjadi bupati, kita memulai dari nol, kan,” paparnya, ditemui wartawan Sabtu (3/8/2024).

Suwirta melanjutkan, bahwa susahnya membangun Nusa Penida dahulu adalah Pulau eksotis itu baru memiliki jalan semeter belum diaspal hot mix, listrik baru tiga mega watt, dan pariwisata belum berkembang sama sekali.

Baca Juga  Made Satria Menguat, Bisa Muncul Sebagai Cabup Klungkung Di Munas Hanura

Ia kembali ingat, pada tahun 2014 mengadakan Festival Nusa Penida, dan tamu satu pun tidak ada warga asing. Yang mendatangkan wisatawan dari mancanegara tidak ada. Kecuali pada 2015 di Nusa Lembongan baru mendapatkan turis asing. Karena sebagian di Nusa Lembongan sudah berkembang.

Ya oleh sebab itu, tegas Suwirta, Made Satria dengan melihat situasi ini, dengan komunikasi sebagai sahabat maka bisa untuk mengembangkan lebih cepat Nusa Penida. “Sumber pendapatan untuk membangun itu kita ada, dari sumber yang dihasilkan dari sini.

Tapi mungkin masyarakat di sini terutama Nusa Penida mengira, oh sumber pendapatan yang dihasilkan dari Nusa Penida itu sudah lebih dari cukup bahkan dibawa ke Klungkung daratan. Padahal tidak kok.

Jadi saya sudah bawa datanya, dari awal saya menjabat mungkin mendekati 1 Triliun dana untuk ke Nusa Penida,” bebernya.

“Dan hasilnya Nusa Penida astungkara, sekarang selama 2014-2023 menghasilkan sekitar 240 Miliar,” imbuhnya.

Menurut dia, kalau ini terus dikembangkan, apalagi dirinya memiliki inovasi one gate one destination, dan selama ini keluhan dari masyarakat yakni one day trip, atau tidak banyak yang menginap. Ya itulah kemudian menjadi tugas pemimpin di Klungkung untuk mengatasi hal tersebut.

“Makanya bagaimana membuat tamu betah dengan one gate one destination itu. Dijalankan dengan mempunyai kerjasama dengan desa adat, ada pribadi juga ittu dilanjutkan lagi,” ujarnya.

Jadi inovasi itu, kata Suwirta lagi, yang akan menahan banyak tamu untuk bertahan di Nusa Penida. Ketika sudah banyak tamu, maka tentu Nusa Penida yang akan diuntungkan. Nah tentunya, ketika sudah banyak tamu, yang menjadi tugas selanjutnya adalah jangan sampai mementingkan tamu, akan tetapi tidak merawat Nusa Penida.

Baca Juga  Made Satria dan Keluarga, Turut Bantu Pembangunan Bale Pesandekan Pura Puseh Sental Kangin

“Kalau begitu nantinya bahaya juga. Jadi

tugas pemimpin selanjutnya yang sudah saya legasikan dengan The Blue Paradise Island, kemudian one gate one destination itu tinggal dilanjutkan saja. Sebenarnya bukan satu harapan hanya orang Nusa Penida, yang terpenting ialah siapa yang terbaik. Dan tidak sempai memecah Klungkung, yang terpenting ialah bagaimana membangun Klungkung ke depannya. Tapi kalau ada dari sini (Nusa Penida) kenapa tidak,” bebernya. (ide/RCI).

Baca Juga: Museum Surabaya Kenalkan Kota Pahlawan dari Setiap Era