ruang

Ini Alasan Gunung Everest Terus Bertambah Tinggi

Gunung Everest yang terus bertambah tinggi
Gunung Everest (pexels/Khunal)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut, bukan hanya menonjol karena ketinggiannya. Menariknya, gunung ini terus bertambah tinggi seiring berjalannya waktu. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena menakjubkan ini, faktor-faktor yang berkontribusi, dan implikasinya bagi dunia.

Gunung Everest telah mengalami peningkatan ketinggian yang signifikan selama beberapa dekade terakhir. Berdasarkan pengukuran terbaru, gunung ini telah bertambah tinggi sekitar 4 sentimeter per tahun. Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari China dan Nepal pada 2020 memperbarui ketinggian resmi Gunung Everest menjadi 8.848,86 meter.

Peningkatan ketinggian ini tidak hanya menarik perhatian ilmuwan tetapi juga pendaki gunung dan petualang dari seluruh dunia. Meningkatnya ketinggian berarti bahwa tantangan untuk mendaki puncak tertinggi di dunia semakin besar, dan kondisi cuaca di area tersebut dapat berubah dengan cepat.

Mengapa Gunung Everest Terus Bertambah Tinggi?

Proses peningkatan tinggi Gunung Everest terutama disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik.

Gunung ini terletak di perbatasan antara dua lempeng tektonik, yaitu Lempeng India dan Lempeng Eurasia. Sekitar 50 juta tahun yang lalu, Lempeng India mulai bergerak ke utara dan bertabrakan dengan Lempeng Eurasia, menyebabkan terbentuknya Pegunungan Himalaya, termasuk Gunung Everest.

Tabrakan antara kedua lempeng ini menghasilkan tekanan dan kompresi yang menyebabkan bagian kerak Bumi terangkat. Proses ini menghasilkan pertumbuhan vertikal Gunung Everest yang terus berlanjut hingga saat ini.

Meskipun gunung ini terus bertambah tinggi, proses erosi akibat cuaca dan aktivitas glacial juga memengaruhi bentuk dan ketinggiannya. Namun, laju penambahan tinggi akibat pergerakan lempeng umumnya lebih besar dibandingkan dengan laju erosi.

Perubahan ketinggian Everest dapat mempengaruhi pola cuaca dan iklim di sekitarnya. Sebagai puncak tertinggi, Everest memainkan peran penting dalam mengatur arus udara dan curah hujan di wilayah Himalaya dan sekitarnya.

Baca Juga  Mengulik Keajaiban dan Keanekaragaman Benua Asia

Peningkatan ketinggian berarti bahwa pendaki harus beradaptasi dengan kondisi yang semakin sulit. Oksigen menjadi lebih tipis di ketinggian yang lebih tinggi, dan ini memerlukan persiapan yang lebih matang bagi para pendaki.

Pergerakan lempeng dan peningkatan ketinggian juga dapat mempengaruhi ekosistem lokal, termasuk flora dan fauna yang ada di daerah pegunungan. Perubahan ini bisa berpotensi mengubah pola migrasi dan distribusi spesies.

Gunung Everest bukan hanya sekadar puncak tertinggi di dunia; ia adalah simbol kekuatan alam yang terus berubah. Proses geologis yang membuatnya bertambah tinggi adalah contoh menakjubkan dari dinamika bumi yang berkelanjutan.