Surabaya, Ruang.co.id – Di tengah jadwal kampanye yang padat di berbagai wilayah Jawa Timur, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), menerima dukungan tambahan dari ratusan pengemudi ojek online (ojol). Dukungan ini ditandai dengan deklarasi bersama yang digelar di sebuah kafe di kawasan Jalan Ir. Soekarno (Merr) Surabaya Timur, pada Jumat (1/11).
Para pendukung yang tergabung dalam Komunitas Ojol Jawa Timur itu menyuarakan harapan agar pasangan Risma-Gus Hans membawa perubahan bagi Jawa Timur, dengan membawa semangat “Resik-resik Jawa Timur.” Seruan “Salam satu aspal, wani, wani, wani!” menggema saat para pengemudi ojol mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan calon tersebut.
Gus Hans menyampaikan bahwa deklarasi ini merupakan inisiatif dari komunitas ojol yang telah menghubunginya sejak awal Oktober 2024. Mereka menyampaikan berbagai aspirasi dan kebutuhan sebagai pekerja di sektor informal.
“Mereka yang bekerja di lapangan sering kali penghasilannya di bawah UMR. Karena itu, kami ingin memperjuangkan hak mereka, termasuk jaminan kesehatan, pendidikan gratis, dan asuransi bagi komunitas ojol,” jelas Gus Hans.
Lebih lanjut, komunitas ojol juga berharap agar kesejahteraan mereka dapat ditingkatkan melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pekerja sektor informal. Mereka mengharapkan adanya fasilitas pendidikan gratis hingga SMA/SMK bagi anak-anak mereka, serta jaminan kesehatan yang menyeluruh di seluruh wilayah Jawa Timur.
Sebagai tanggapan, Gus Hans berkomitmen untuk menjadikan aspirasi komunitas ojol sebagai salah satu prioritas program jika terpilih nanti. “Dukungan dari komunitas ojol ini menjadi dorongan besar, dan tentu akan kami akomodir kepentingan mereka,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai persiapan debat publik kedua yang bertema birokrasi pada Minggu, 3 November, Gus Hans mengaku tidak memiliki persiapan khusus. “Besok saya akan mengalir saja, karena temanya birokrasi, jadi saya akan banyak belajar dari Bu Risma yang sudah berpengalaman sebagai birokrat,” pungkas Gus Hans.