Surabaya, Ruang.co.id – Timnas Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Piala AFF 2024, yang akan berlangsung pada 9 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Kompetisi sepak bola antarnegara Asia Tenggara ini menjadi ajang penting bagi Indonesia, meski target yang dicanangkan kali ini bukan untuk menjadi juara.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memutuskan tidak menurunkan para pemain senior pada edisi Piala AFF kali ini. Sebaliknya, ia memilih skuad yang mayoritas berisi pemain muda berusia di bawah 22 tahun. Hanya dua pemain senior yang dipanggil, yakni Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menjelaskan bahwa keputusan ini adalah bagian dari strategi regenerasi pemain. “Target kita sebenarnya tidak muluk-muluk, karena kami menginginkan adanya regenerasi,” ujarnya. Strategi ini telah didiskusikan dan disetujui oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Menurut Sumardji, menggunakan pemain U-22 bertujuan untuk meningkatkan kualitas permainan dan mental bertanding mereka. Hal ini diharapkan mempersiapkan para pemain muda agar siap menggantikan senior mereka dalam waktu dekat.
Dalam skuad sementara, mayoritas pemain adalah mereka yang telah menunjukkan potensi besar di berbagai kompetisi nasional maupun internasional. Shin Tae-yong berkomitmen menjadikan ajang ini sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan, bukan semata-mata mengejar trofi.
Indonesia tergabung di Grup B bersama Myanmar, Laos, Filipina, dan Vietnam. Dari empat laga yang akan dijalani, dua pertandingan akan berlangsung di Indonesia. Grup ini dianggap menantang, terutama dengan kehadiran Vietnam yang dikenal memiliki performa konsisten di Piala AFF.
Meski tanpa target juara, Sumardji berharap para pemain muda mampu memberikan performa terbaik mereka di lapangan. “Sepak bola itu harus punya target, meski kali ini kami lebih fokus pada proses pembentukan tim masa depan,” tambahnya.
Keputusan PSSI untuk memprioritaskan regenerasi pemain di Piala AFF 2024 adalah langkah penting untuk membangun masa depan sepak bola Indonesia. Dengan pengalaman bertanding di kompetisi tingkat Asia Tenggara, para pemain muda diharapkan dapat menjadi tulang punggung Timnas di berbagai kompetisi mendatang.