Sidoarjo, Ruang.co.id – Proyek Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) milik PDAM Delta Tirta Sidoarjo di Desa Sumokali, Kecamatan Candi, mendadak jadi perhatian warga sekitar. Pasalnya, proyek ini terlihat mandek tanpa aktivitas atau mangkrak berarti dalam beberapa bulan terakhir. Menurut warga, pengerjaan proyek tersebut berhenti sejak September lalu dan belum menunjukkan tanda-tanda akan dilanjutkan.
Proyek ini tak hanya membuat warga bertanya-tanya soal penyebab mangkraknya, tetapi juga memicu keresahan karena dampak yang ditimbulkan. Warga mengeluhkan sisa pengerjaan yang ditinggalkan begitu saja, termasuk kubangan bekas penggalian di sepanjang tepi jalan. Parahnya, tidak ada tanda peringatan yang dipasang untuk pengguna jalan agar berhati-hati. Akibatnya, sudah ada beberapa korban yang terperosok di kubangan tersebut. Bahkan, sebuah mobil pick-up operasional proyek pun ikut menjadi korban, terjebak di salah satu kubangan.
Seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi proyek menuturkan, “Dari awal pengerjaannya, semuanya pakai cara manual. Tidak ada alat berat seperti ekskavator untuk menggali tanah atau memasang pipa-pipa besar. Mereka cuma pakai alat manual, padahal pipanya berat banget,” ungkapnya dengan nada kesal.
Alasan Pekerja Pulang Kampung: Upah Belum Dibayar?
Proyek ini diduga mangkrak karena para pekerjanya memutuskan pulang kampung sebelum pekerjaan selesai. Beberapa pekerja mengaku belum menerima upah mereka, sehingga memilih meninggalkan proyek. Namun, Mulyadi, penanggung jawab dari pihak kontraktor, menyangkal tuduhan bahwa proyek ini ditinggalkan begitu saja. “Kebetulan memang dua hari ini (sejak Jumat) para pekerja proyek diliburkan,” kilah Mulyadi saat ditemui awak media.
Mulyadi juga membantah tudingan bahwa tidak ada tanda peringatan di lokasi proyek. Namun, pengakuan warga dan kondisi lapangan yang terlihat justru bertolak belakang dengan pernyataannya.
Warga Mengadu ke Pemerintah Daerah
Merasa dirugikan, warga Sumokali akhirnya melaporkan masalah ini ke Inspektorat Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Sidoarjo. Bahkan, beberapa warga secara langsung mengadukan kondisi proyek ke Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, melalui media sosialnya. Respon cepat datang dari Subandi, yang dikabarkan akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek mangkrak tersebut.
Proyek strategis yang seharusnya memberikan manfaat besar bagi masyarakat kini justru menjadi masalah baru. Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini agar dampak negatifnya tidak semakin meluas.